Harga rumah di kuartal II tahun 2024 menunjukkan tren menurun di kawasan Jakarta Utara (Jakut), Depok, dan Tangerang. Hal ini menjadi peluang emas bagi yang ingin membeli rumah di kawasan tersebut.
Chief Marketing Pinhome Officer Fibriyani Elastria mengatakan berdasarkan data Pinhome Value Index, terjadi penurunan harga rumah untuk tipe rumah kecil, yakni di bawah 54 meter persegi.
"Kalau kita lihat tadi Jakarta Utara, Depok, Tangerang, itu juga yang paling banyak terjadi penurunannya memang di tipe yang paling kecil sebetulnya, yang di bawah 54 meter persegi," ujar Fibri ke detikProperti, Jumat (23/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fibri menyebut harga jual rumah di sejumlah kecamatan di Jakarta Utara sedang turun, bahkan hingga 13%. Harga rumah tipe 54 di Tanjung Priok turun sekitar Rp 100 juta.
"Jadi angkanya sekitar Rp 800 juta tadinya harganya tapi turunnya Rp 100 juta menjadi Rp 700 juta," katanya.
Untuk Kecamatan Cilincing, penurunan harga rumah tipe kecil mencapai 2%. Harga rumah tipe 54 sebelumnya Rp 505 juta kini menjadi Rp 493 juta. Sementara, Kecamatan Penjaringan dengan kawasan hunian mahal juga mengalami penurunan hingga 9%
"PIK 1 masuk di Penjaringan, jadi dia untuk tipe kecil pun harganya udah Rp 2,8 miliar tadinya (di) kuartal 1. Secara indeksnya sekarang di Rp 2,5 miliar, jadi dia turunnya 9%-an ya," jelasnya.
Selain harga jual rumah, Fibri mengatakan harga sewa rumah juga mengalami penurunan yang cukup signifikan di Tanjung Priok dan Cilincing. Penurunan harganya mencapai 35% karena meningkatnya jumlah rumah sewa.
"Data kami menunjukkan per Q2, terjadi pertumbuhan pesat jumlah listing rental di wilayah seperti Tanjung Priok dan Cilincing, mengikuti pertumbuhan supply rumah dijual). Dikarenakan harga sewa di kedua kecamatan itu cenderung lebih murah ketimbang kecamatan lain di Jakut," imbuhnya.
Di sisi lain, harga rumah di Depok secara umum turun sebesar 5%. Rumah senilai Rp 420 juta turun ke angka Rp 400 jutaan, sehingga selisihnya Rp 20 jutaan. Sedangkan, penurunan harga rumah di Tangerang lebih rendah dibandingkan Depok, yakni sebesar 3%.
"Jadi dia (rumah kecil di Tangerang) tadinya Rp 360 juta, tapi menurunnya 3%. Jadi sekarang di Kuartal II kalau kita lihat ternyata menjadi Rp 350 juta, jadi turunnya Rp 10 juta," katanya.
Adapun rumah-rumah yang dijual dengan harga lebih murah kebanyakan merupakan rumah second. Baik rumah ya sudah lama listing maupun baru saja listik mematok harga yang lebih rendah dari kuartal I.
Fibri mengatakan penurunan harga ini bisa disebabkan oleh kondisi perekonomian yang masih cukup sulit. Lalu, ada kemungkinan dipengaruhi musim masuk sekolah, sehingga masyarakat sedang membutuhkan dana besar.
"Kita lihat banyak penurunan tadi berada di lokasi-lokasi yang juga kemungkinan besar banyak keluarga-keluarga yang masih punya anak usia sekolah dan juga mungkin masih butuh dana cukup besar dibandingkan monthly income-nya. Sehingga akhirnya mereka mencoba mencari tambahan income dengan melakukan penjualan aset," terangnya.
Menurutnya, saat ini waktu yang tepat bagi yang sedang mencari rumah pertama di kawasan Jakut, Depok, dan Tangerang. Terutama di Depok dan Tangerang yang menjadi kawasan favorit yang menawarkan fasilitas lengkap dan aksesibilitas yang baik.
"Sekarang lagi agak turun, jadi malah kesempatan emas sebetulnya untuk bisa mendapatkan harga dengan tiba-tiba discount tanpa harus negosiasi yang terlalu," pungkasnya.
Mau tahu berapa cicilan rumah impian kamu? Cek simulasi hitungannya di kalkulator KPR.
Nah kalau mau pindah KPR, cek simulasi hitungannya di kalkulator Take Over KPR.
(dhw/dhw)