.webp)
Masjid negara di Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah dilakukan groundbreaking pada Rabu (17/1/2024) lalu. Namun, proses pembangunannya sempat mundur dari waktu yang ditentukan.
Mundurnya proses konstruksi karena adanya penambahan kapasitas jemaah sehingga desain bangunan harus menyesuaikan. Sebelumnya, kapasitas Masjid Negara di IKN hanya dapat menampung 20.000 jemaah, kini bisa menampung hingga 60.000 jemaah.
"Terakhir kita cek baru progresnya baru sekitar 19%, tahap 1. Itu kan memang mulainya agak terlambat, berkaitan dengan revisi desain, dari kapasitas 20.000 jadi sekitar 60.000 (jemaah), kita membutuhkan waktu," kata Ketua Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR Danis H. Sumadilaga saat ditemui di Kementerian PUPR, Jumat (23/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Danis mengungkapkan keterlambatan pembangunan Masjid Negara karena adanya permasalahan pembebasan tanah. Maka dari itu, saat ini progres terbarunya sudah tahap pemasangan fondasi.
Target pembangunan Masjid Negara seharusnya bisa rampung akhir tahun ini. Namun karena adanya keterlambatan pembangunan, Masjid Negara ditargetkan akan selesai pada 2025 mendatang.
"Kemarin mungkin juga ada masalah berhubungan dengan tanah di situ, jadi mungkin nanti kita evaluasi waktu yang diperlukan dan progresnya itu, agar sesuai dengan perhitungan kita sendiri awal, perlu waktunya berapa lama, mungkin nanti extend. Iya (bisa sampai 2025), karena beberapa hal yang terkait bukan dengan kesalahan, tapi misalnya keterlambatan ketersediaan tanah dan sebagainya," ungkapnya.
Pihaknya saat ini masih melakukan evaluasi proses pembangunan sekaligus memperkirakan waktu selesainya. Ia memperkirakan setidaknya kuartal I-2025 pengerjaan tahap I Masjid Negara sudah selesai.
"(Tahap I) Semua berfungsi selesai, kemudian nanti akan ada extension untuk menambah kapasitas," tuturnya.
Sebagai informasi, Masjid Negara IKN berdiri di atas lahan seluas 32.125 m2, yang juga akan dilengkapi dengan area komersial seluas 2.221 m2 dan area penunjang seluas 7.340 m2. Bangunan masjid dibangun seluas 61.596 m2 dengan desain 3 Lower Ground, 1 Ground Floor, 2 Mezzanine. Selain itu juga terdapat bangunan komersial seluas 2.212 m2 (2 lantai), dan bangunan penunjang seluas 727 m2 (1 lantai).
Selain lansekap penghijauan, kawasan Masjid Negara juga dilengkapi kolam retensi seluas 123.502 m2 yang dibangun oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV, Ditjen Sumber Daya Air. Selain itu juga dilengkapi area plaza, tempat wudhu, ruang rapat, hall pertemuan, dan ruang tunggu VIP serta infrastruktur pendukung seperti jalan, jembatan serta utilitas kawasan.
(abr/zlf)
