Pengembang Ungkap Alasan Belum Bangun Rumah Subsidi di IKN

Pengembang Ungkap Alasan Belum Bangun Rumah Subsidi di IKN

Almadinah Putri Brilian - detikProperti
Selasa, 20 Agu 2024 19:02 WIB
Bank Tabungan Negara (BTN) terus menggenjot penyaluran kredit rumah subsidi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Per November 2023, outstanding KPR subsidi BTN mencapai Rp 162 triliun atau tumbuh 12,3% dibandingkan November 2022 sebesar Rp 144 triliun. Pengembangan perumahan subsidi itu rata-rata dibangun diatas areal bekas persawahan.
Ilustrasi rumah subsidi Foto: Rachman_punyaFOTO
Jakarta -

Pemerintah pastikan di Ibu Kota Nusantara (IKN) akan ada hunian terjangkau atau rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Lantas, kenapa para pengembang rumah subsidi belum masuk ke IKN?

Wakil Ketua Umum Himpunan Pengembang Perumahan Rakyat (Himperra) Aviv Mustaghfirin menuturkan, pihaknya masih menunggu pengembangan wilayah di sana sembari melihat adanya permintaan atau demand. Ia mengungkapkan, pihaknya memiliki dewan perwakilan daerah di Kalimantan Timur dan sudah membebaskan lahan di sekitar IKN untuk membangun rumah subsidi.

"Banyak kawan-kawan kita di Kalimantan Timur sana ingin segera melakukan pengembangannya ke IKN dan sekitarnya. Kalau ada pasar, ada peluangnya, akan kami ambil untuk pengembangan proyek-proyek yang ada di sana," tuturnya dalam acara Forwapera Talkshow di Novotel Cikini, Jakarta Selatan, Selasa (20/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, ia mengaku pihaknya sudah bekerja sama dengan pemerintah untuk membangun rumah susun milik (rusunami) di sekitar IKN.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengembang Rumah Sehat Sederhana Nasional Jaya (APPERNA JAYA), Andre Bangsawan menuturkan pihaknya masih menunggu pemerintahan baru terkait pengembangan kawasan perumahan subsidi di IKN. Meski demikian, ia mengaku pihaknya sudah mengembangkan rumah subsidi di wilayah sekitar IKN, seperti Penajam Paser Utara.

ADVERTISEMENT

Senada, Ketua Umum Realestat Indonesia (REI) Joko Suranto menuturkan pihaknya akan melihat terlebih dahulu market atau penduduk yang ada di sana. Ia juga akan menunggu Keputusan Presiden terkait pemindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN agar lebih pasti perpindahan sudah terjadi.

"Kedua, pada saatnya kita akan menghitung ulang karena apa? Kan konsep kota di sana adalah smart living, berarti kita akan memberikan produknya sesuai dengan ketentuan yang ada di sana, apakah itu MBR-nya high rise atau berupa landed house jadi kita akan ukur sesuai dengan ketentuan di sana terlebih dahulu. Tetapi, di mana pun masyarakat yang membutuhkan, khususnya mbr, pasti kita hadir. Pasti kita bisa sediakan," ungkapnya.

Pengamat Sebut Pengembang Masih Wait and See untuk Bangun Rumah di IKN

Associate Director Research & Consultancy PT Leads Property Services, Martin Hutapea menuturkan hingga saat ini para pengembang perumahan belum masuk ke IKN karena masih menunggu perkembangan populasi di IKN. Justru para pengembang banyak yang masuk ke daerah penunjang IKN, yaitu Samarinda dan Balikpapan.

"Bila sudah terbentuk kotanya dalam hal penduduk dan bisnis serta fasilitas yang mendukung kehidupan di sana, barulah investor akan expand karena yang investor pertimbangkan adalah demand. Demand ada kalau ada penduduknya dan harus banyak," katanya saat dihubungi detikProperti, Senin (5/8/2024) lalu.

Menurutnya, tipe rumah yang akan ada di IKN kebanyakan berbentuk mid-rise atau bangunan sekitar 10 lantai serta rumah tapak. Rumah yang dijual pun kemungkinan harganya beragam, ada yang di bawah Rp 500 juta ada juga yang harganya di atas itu.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S.Atmawidjaja memastikan di IKN akan ada hunian terjangkau untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) alias rumah subsidi. Ia memastikan Kementerian PUPR terus mendorong hunian berimbang di IKN. Adapun yang dimaksud hunian berimbang yaitu lingkungan hunian yang dibangun secara berimbang, antara rumah sederhana, rumah menengah, hingga rumah mewah.

"Jadi tetap ada perumahan untuk masyarakat yang menengah ke bawah (di IKN), tetap ada," kata Endra di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Rabu (31/7/2024).




(abr/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads