.webp)
Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) menggelar Pameran Bersama Arsip Kepresidenan bertajuk "Mari Kemari ke Nusantara" di Galeri Emiria Soenassa, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta mulai 8-20 Agustus 2024. Pameran ini bercerita tentang perjalanan sejarah kearsipan pemindahan ibu kota negara sejak masa pra Indonesia merdeka hingga saat ini ke Nusantara.
"Pameran ini mengajak para masyarakat untuk paham urgensi terhadap pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Nusantara. Apabila kita lihat kebelakang, melalui arsip kepresidenan, pemindahan ibu kota negara pernah terjadi beberapa kali karena kebutuhan mendesak. Maka dari itu, disini juga sebagai sarana edukasi untuk memahami sejarah tersebut," kata Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama seperti yang dikutip dari pernyataan tertulis situs IKN, Senin (12/8/2024).
Pameran Bersama Arsip Kepresidenan bertajuk "Mari Kemari ke Nusantara" ini merupakan kolaborasi antara Kementerian PUPR, Otorita IKN, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Pemprov DKI Jakarta, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Istimewa Yogyakarta, PPK Gelora Bung Karno, PPK Kemayoran, Jakarta Propertindo, TIM, dan Yayasan Kesejahteraan Sekretariat Negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir dari situs Setneg RI, Pengunjung bisa menikmati beberapa koleksi arsip, dokumen, foto, dan memorabilia panjang mengenai perpindahan Ibu Kota Negara Indonesia. Selain itu, ada pula koleksi 80 film mengenai sejarah pemindahan ibu kota negara sejak zaman Kerajaan Mataram sampai dengan Ibu Kota Nusantara.
"Beberapa memorabilia yang ditunjukkan, antara lain ORI (Oeang Republik Indonesia), radio, kartu nama dan amplop dinas Presiden Sukarno, Majalah Mimbar Indonesia terbitan 1948, serta instalasi seni ibu kita negara sehingga pengunjung mendapatkan gambaran nyata bahkan merasakan keberadaan IKN," sebut Setya.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono yang hadir di tempat mengatakan pengarsipan sejarah merupakan bekal bagi generasi selanjutnya untuk membangun Indonesia yang lebih baik ke depannya.
"Dengan adanya pameran ini kami berharap informasi tentang IKN menjadi lebih tersebar luas. Pemindahan ini seperti berkali-kali disampaikan oleh Bapak Presiden tidak hanya memindahkan kota atau gedung-gedung saja tapi bertransformasi dengan cara membangunannya, cara bekerjanya, dan juga cara berbudaya," ucap Basuki.
CEO PT Pola Raya Studio, Mohamad Amin Ahlun Nazar menyampaikan bahwa pro kontra dan kritik terhadap desain Istana Negara di IKN yang saat ini sedang hangat diperbincangkan adalah suatu hal yang wajar, sebagai bentuk partisipasi dan perhatian masyarakat terhadap Ibu Kota Negara Indonesia.
"Masyarakat perlu melihat masterplan IKN ini bukan hanya di satu bangunan saja, namun harus secara utuh dan menyeluruh karena pembangunan Ibu Kota Negara ini memerlukan waktu dan proses agar bisa terwujud dan menjadi kebanggan bersama," ujarnya.
"Tentunya sosialisasi seperti pameran yang menampilkan Maket IKN ini harus terus dilakukan agar informasi yang sampai bisa benar, akurat dan lengkap sehingga bisa menjawab ekspektasi masyarakat mengenai Ibu Kota Nusantara yang mengusung semangat keberlanjutan, dan IKN ini bisa menjadi salah satu manifestasi di masa depan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045," tutur dia.
Selain pameran fisik, pameran arsip ini juga diselenggarakan secara virtual disertai dengan e-katalog yang nantinya dapat dinikmati melalui website resmi Kemensetneg. Kemensetneg juga mencetak materi pameran dalam bentuk buku katalog.
Bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke Pameran Bersama Arsip Kepresidenan, "Mari Kemari ke Nusantara", galeri yang dibuka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 18.00 WIB.
(aqi/dna)
