Salah satu sosok penting di balik berdirinya Google pada 1998 adalah Susan Wojcicki. Dia menyewakan garasi rumahnya yang pada saat itu dipakai sebagai kantor pertama Google. Penyewanya adalah dua pendiri Google yakni Larry Page dan Sergey Brin.
Melansir dari ABC News, di tahun yang sama dengan waktu lahirnya Google, Susan Wojcicki baru saja membeli sebuah rumah di Menlo Park, California. Dia mendapatkannya seharga US$ 600.000 atau sekarang setara dengan Rp 15,9 miliar (Kurs Rp 15.926). Di dalamnya terdapat 4 kamar dan ada garasi besar.
"Ini adalah rumah yang sangat sederhana, kurang dari 2.000 kaki persegi (185 meter persegi)," kenang Susan Wojcicki seperti yang dikutip pada Minggu (11/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masih di tahun yang sama, Susan Wojcicki juga baru saja menikah dan lulus dari Sekolah Manajemen Anderson Universitas California, Los Angeles (UCLA) sehingga dia kesulitan untuk melunasi rumah tersebut.
![]() |
Saat pidato wisuda tahun 2014 di Universitas Johns Hopkins, Susan Wojcicki menceritakan ada orang yang mengabari Larry Page dan Sergey Brin jika rumahnya hendak disewakan. Dari sana, dia bertemu dengan mereka yang setuju untuk memakai garasi rumah Susan Wojcicki sebagai kantor Google. Per bulannya mereka harus membayar US$1.700 atau Rp 27 juta per bulan.
"Ini adalah pengingat yang baik bagi perusahaan bahwa kami memang berasal dari rumah kecil, bukan rumah mewah," kata Susan Wojcicki.
Susan Wojcicki mengetahui jika Larry Page dan Sergey Brin hendak mengembangkan perusahaan yang bergerak di bidang informasi. Lewat sebuah website, mereka ingin menyediakan akses termudah untuk mendapatkan berita terkini.
"Kelihatannya bagus. Ide mereka terdengar gila," respon Susan pada saat itu.
Bahkan dia juga sempat berkomentar jika nama perusahaan mereka terdengar aneh dan bahkan di tidak paham arti nama tersebut. Namun, menurutnya itu tidak begitu penting pada saat itu.
"Selama kalian membayar sewa tepat waktu, kalian dapat membangun Googly kalian di sini," ujarnya kepada Larry Page dan Sergey Brin pada saat itu.
Dari seorang penyewa rumah, Susan Wojcicki pun mulai tertarik dengan 'kehidupan' Larry Page dan Sergey Brin. Susan bercerita pertama kali dirinya menyatakan bergabung dengan Google sama mereka makan malam bersama dengan sepiring pizza. Bahasan malam itu mengenai visi Google ingin mengubah dunia lewat teknologi yang tengah mereka kembangkan.
Setelah Susan Wojcicki gabung dengan Google sebagai karyawan ke-16, dia pun ikut berkontribusi terkait penempatan iklan dalam sebuah website. Salah satunya, perihal iklan yang bisa diakses di luar laman Google. Salah satu contohnya adalah iklan teks di MySpace, About.com, atau ribuan blog dengan tulisan "Iklan oleh Google".
Google mengubah cara kerja periklanan. Pelanggan tidak lagi menjadi konsumen media yang pasif. Pelanggan dapat mencari apa yang mereka minati. Selain itu, biaya iklan di situs mereka akan jauh lebih hemat karena hanya perlu gambar dan jika ingin membeli cukup ditekan saja iklannya.
Lalu, setelah YouTube dibeli oleh Google senilai US$1,65 miliar atau Rp 26 triliun pada tahun 2006, Susan Wojcicki ditunjuk sebagai bos di sana sampai 2023 lalu.
Kini, dunia hanya bisa mendengar kisah-kisah inspiratif dari seorang Susan Wojcicki karena pada Jumat (9/8/2024) lalu, perempuan asal Amerika ini menghembuskan napas terakhirnya di usia 56 tahun karena penyakit kanker paru-paru.
(aqi/zlf)