Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Agung Wicaksono mengatakan ada beberapa negara yang berminat untuk investasi di IKN dalam bidang properti. Negara-negara tersebut ada Jepang hingga Australia.
Agung menuturkan, saat ini sudah ada 475 Letter of Intent (LoI) yang masuk ke OIKN. Namun setelah dievaluasi, ternyata hanya 263 LoI yang benar-benar minat untuk investasi, sisanya menyatakan untuk menjadi konsultan, kontraktor, hingga vendor. Saat ini, ada sekitar 60 investor yang kemungkinan besar akan melakukan groundbreaking di IKN. Dari 60 investor tersebut, terdapat investor asing di dalamnya.
"Siapa aja? Nanti tunggu tanggal mainnya kalau siapa aja. Tapi, negara-negaranya ya ada Jepang, Tiongkok, Korea, Rusia, ada Australia dan ini spill aja kemarin di dalam pembahasan yg dipimpin langsung Pak Plt Basuki bagian itu sudah langsung sign, ya. Sudah confirm, ya mau. Karena kita tawarin ini lahannya di sini, ya confirm. Nah, nanti tunggu tanggal mainnya, habis konfirmasi kan ada tahapan-tahapannya sampai nanti groundbreaking atau nanti sampai PKS (perjanjian kerja sama), tapi ada dari negara-negara," katanya saat ditemui di Hotel Nusantara, IKN, Jumat (9/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Negara-negara tersebut berminat untuk berinvestasi di bidang properti. Beberapa di antaranya ada yang terkait dengan hunian hingga sekolah.
"Ada hunian, smart home, ada sekolah juga. Kita kan membangun kota, ya tentu yg kita butuhkan yg utama itu yang properti," ungkapnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja mengatakan pembentukan Satgas percepatan investasi di IKN dilakukan untuk mempercepat realisasi investasi di IKN. Dalam hal ini, termasuk untuk mendorong realisasi Letter of Intent (LoI) atau surat pernyataan minat yang sebelumnya telah masuk.
Target dari pembentukkan satgas ini menjelang akhir masa jabatan bukan untuk mencari investor-investor baru melainkan mendorong percepatan realisasi minat investor ke IKN yang sudah ada sebelumnya. Harapannya, proses bisa didorong hingga terwujud langkah konkrit berupa Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dan realisasi proyek.
Berdasarkan data OIKN, setidaknya saat ini telah ada sebanyak 423 LoI dari investor swasta lokal maupun asing. Endra mengatakan, dari jumlah tersebut setidaknya telah dikurasi sebanyak 60 investor untuk didorong percepatan realisasinya.
"Jadi sekali lagi kita nggak mulai dari nol, udah ada itu mappingnya, yang mana yang ini bisa kita kategorikan yang itu. At least yang saya tahu ada 60 (prioritas)," ujarnya di Kantor Kementerian PUPR, Rabu (7/8/2024).
(abr/dna)