Mal di Luar Jakarta Makin Menjamur, Pengamat Ungkap Alasannya

Mal di Luar Jakarta Makin Menjamur, Pengamat Ungkap Alasannya

Almadinah Putri Brilian - detikProperti
Kamis, 25 Jul 2024 15:30 WIB
Ilustrasi tenant di mal/Vadhia Lidyana-detikcom
Foto: Ilustrasi tenant di mal/Vadhia Lidyana-detikcom
Jakarta -

Pengembangan mal di luar Jakarta semakin masif. Hal itu terjadi karena meningkatnya populasi pada sebuah hunian.

"Kebanyakan pasokan yang akan masuk di (ritel) Jakarta adalah mixed use development dan merupakan supporting retail, sementara di Debotabek masih ada beberapa yang merupakan one stop shopping center dan berlokasi memang di township development yang sudah lama ada dan saat ini memang sangat meningkat populasinya," kata Direktur Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia, Arief Rahardjo dalam virtual Press Conference Marketbeat Q2 2024: Unveiling Greater Jakarta's Retail Landscape, Kamis (25/7/2024).

Arief mengungkapkan, mal-mal baru yang ada di sekitar Jakarta, seperti Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi biasanya muncul karena jumlah populasi di kawasan tersebut meningkat. Selain faktor populasi, aksesibilitas yang mudah juga menjadi kunci banyaknya mal baru di kawasan Bodetabek. Sebab, masyarakat saat ini lebih memilih rumah yang dekat dengan akses transportasi umum, dengan begitu permintaan akan ritel di daerah yang dekat transportasi umum juga akan meningkat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi sekarang dengan berkembangnya toll road, LRT, KRL, kereta cepat, itu kita lihat saat ini memang membantu untuk memperluas proyek-proyek baru dari kawasan perumahan dan itu akan mempengaruhi pertumbuhan tingkat populasi pada kawasan perumahan tersebut yang pada akhirnya akan meningkatkan traffic apabila sudah pada saatnya sudah akan dikembangkan mal pada lokasi tersebut," paparnya.

Arief membeberkan, saat ini ada penambahan 166.000 m2 pasokan ruang ritel di kawasan Bodetabek, naik 8,8% dari tahun sebelumnya sehingga total pasokan ruang ritel menjadi 2.976.900 m2. Pasokan ruang ritel diperkirakan akan meningkat sebesar 10,2% pada akhir 2025.

ADVERTISEMENT

"Tingkat okupansinya sampai akhir pertengahan tahun 2024 mencapai 73%, diprediksi penyerapan bersih ini akan mengalami penurunan karena ada pasokan baru yang diantisipasi akan masuk di beberapa kuartal mendatang," ungkapnya.

Di sisi lain, akan ada tambahan pasokan ruang ritel di Jakarta sebanyak 98.600 m2 setelah pertengahan 2024 dan akan ada 2 proyek lagi yang akan masuk pada 2025 yang berjumlah sekitar 21.000 m2. Dengan demikian, total pasokan ruang ritel di Jakarta sekitar 4.719.500 m2 dan diprediksi akan meningkat jadi 4.840.000 m2 pada 2025.

Tren Mal ke Depan

Saat ini, banyak banyak mal yang melakukan renovasi dan memperbarui penampilan. Ke depan, diperkirakan akan ada perubahan bentuk mal yang ada, dari one stop mall atau mal yang di dalamnya serba ada, menjadi supporting retail maupun mal yang ukurannya lebih kecil. Belum lagi, mal-mal yang ada di dekat mixed use development untuk menunjang kebutuhan hidup orang-orang yang tinggal di kawasan tersebut.

"Meningkatnya minat dari mixed use development yang menjadi integrasi antara hunian, komersial, dan ruang rekreasi itu memang sangat terlihat berkembangnya saat ini. Beberapa waktu lalu mungkin hanya konsep saja, tapi kita bisa lihat perkembangannya saat ini proyek mixed use ini sangat diminati, ini mencerminkan adanya perubahan perilaku preferensi dari profil konsumen saat ini," kata Arief.

Managing Director Cushman and Wakefield Indonesia, Lini Djafar menambahkan, pengalihan tenant dari department store atau pusat perbelanjaan yang biasanya menempati area lebih dari 10.000 m2, kini lebih banyak tenant-tenant kecil yang menempati area maksimal 2.000 m2.

"Ada pengalihan dari tenant seperti department store maupun hypermarket yang sebelumnya menempati lebih dari 10.000 m2, tren yang terjadi sekarang lebih ke mono brand atau small major tenant dengan size maximum 2.000 m2. Itu yang menjadi kunci menarik di dalam pusat perbelanjaan," katanya.

"Tren pusat perbelanjaan yang lebih kecil, lebih specialized yang berfokus pada community ataupun aktivitas bersama. Jadi tren ini akan menjadi tren yang berkembang di Jabodetabek maupun daerah lainnya, dari size pusat perbelanjaannya juga akan menjadi lebih kecil dari sisi konsep juga lebih specialized artinya fokus pada aktivitas tertentu yang didasarkan dari evaluasi potensi pasar yang ada di lokasi yang akan dikembangkan," pungkasnya.




(abr/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads