Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menceritakan pengalamannya mempunyai rumah pertama. Setelah hidup berpindah-pindah kota dan negara, ia akhirnya menempati rumah pertamanya pada usia 41 tahun.
Basuki mengatakan sebelumnya sempat tinggal di Nusa Tenggara Timur (NTT). Kemudian, pindah ke Amerika Serikat untuk sekolah sampai akhirnya kembali ke Tanah Air pada tahun 1993.
Pada saat itu, ia tinggal di sebuah kos-kosan di Pulo Raya, Kabupaten Aceh Jaya sementara sang istri di Semarang. Lalu, Basuki mendapatkan rumah pertamanya ketika menjabat sebagai Direktur Jenderal Pengairan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pulang tahun 95 (1995), saya kos di Pulo Raya, istri saya di Semarang. Oleh Dirjen Pengairan waktu (itu) kami diberi rumah di Bekasi yang sekarang digusur itu," ujar Basuki kepada detikProperti belum lama ini.
Ia mengungkapkan rumah tersebut merupakan rumah dinas yang dapat dibeli setelah dihuni selama sepuluh tahun lebih. Basuki menjelaskan kondisi rumahnya saat itu rusak dan belum layak huni.
"Itu pun rumah yang belum layak dihuni karena sudah rusak sama sekali. Tapi waktu itu tahun 94/95 rasanya buat saya itu rumah pertama saya yang bagi saya penghargaan dan achievement saya pertama kali mempunyai rumah. Jadi achievement saya sebagai kepala keluarga mempunyai rumah di Jakarta atau Bekasi," katanya.
Rumah tersebut begitu berarti bagi Basuki dan keluarganya. Namun, suatu ketika rumah tersebut harus digusur membuat ia beserta keluarganya sedih.
"Itu achievement buat saya. Bahkan, mangkanya waktu digusur anak saya semua nangis, karena itu achievement tadi. Ya mungkin karena saya bukan milenial, jadi memang pertama kali orang berkeluarga harus punya rumah," ungkapnya.
Mempunyai rumah di usia 41 tahun, menurutnya bukan langkah yang terlambat karena sebelumnya kerap berpindah kota, bahkan negara. Akan tetapi, ia tetap menekankan agar mempunyai rumah sesegera mungkin.
"The sooner the better untuk punya rumah karena rumah itu adalah istana kita. Orang boleh kemana-mana, setinggi-tinggi bangau terbang dia akhirnya akan ke sarang," imbuhnya.
Ia juga menyebut bagi yang sudah memiliki pekerjaan tetap atau tidak mungkin pindah sebaiknya mempunyai rumah. Adapun orang yang akan pindah pun tidak harus menjual rumahnya karena bisa dikontrakan dan menjadi aset investasi.
Di sisi lain, menilai mempunyai rumah lebih utama dibanding membeli mobil, terutama bagi yang baru berkeluarga. Selain karena harga rumah yang semakin meningkat, ia menghabiskan lebih banyak waktu di rumah atau di kantornya.
"Rumah menurut saya mungkin sampai sekarang the most important orang untuk family. setinggi tinggi bangau terbang dia akan ke sarangnya juga. Jadi percuma kita punya, nggak akan happy kita berada di luar rumah," pungkasnya.
(dhw/dhw)