Selain infrastruktur dasar seperti jalan, saluran air dan lainnya, fasilitas penunjang lain seperti pasar, sekolah, hingga rumah sakit jadi aspek penting yang tidak bisadiabaikan dalam rangka menciptakan kawasan pemukiman yang layak huni.
Beragam aspek penting tersebut salah satunya bisa dilihat dari pengembangan kawasan Kota Cilegon. Cilegon merupakan sebuah kota di Provinsi Banten, Indonesia. Berada di ujung barat laut pulau Jawa, di tepi Selat Sunda.
Kota ini dulunya merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Serang, kemudian ditingkatkan statusnya menjadi kota administratif, dan sejak tanggal 20 April 1999 ditetapkan sebagai kotamadya (kota).
Cilegon dikenal sebagai kota industri, dan menjadi pusat industri di kawasan Banten bagian barat. Kota Cilegon dilintasi jalan negara lintas Jakarta-Merak, dan dilalui jalur kereta api Jakarta-Merak.
Kota Cilegon menjadi penyumbang Investasi cukup besar di Provinsi Banten. Dengan total jumlah perusahaan di kota Cilegon yang ikut berperan dalam penanaman modal, yaitu sebanyak 322 perusahaan yang diantaranya 121 penanaman modal asing (PMA) dan 211 penanaman modal dalam negeri (PMDN).
Tumbuhnya investasi di wilayah tersebut, karena ketersediaan kawasan industri, tata ruang yang tersedia, insfrastruktur jaringan jalan serta infrastruktur kepelabuhan dan pergudangan.
Di sisi lain, kondisi kesehatan masyarakat di Serang dan Cilegon menunjukkan beberapa kemajuan dengan penurunan AKI, AKB, dan prevalensi penyakit menular, serta peningkatan status gizi balita dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan.
Namun, masih terdapat kekurangan seperti fasilitas kesehatan yang belum merata dan tenaga kesehatan yang terbatas.
Pembangunan rumah sakit baru di Kabupaten Serang, Kota Serang hingga Cilegon menjadi angin segar untuk dunia kesehatan di tiga kawasan industri tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang Rahmat Fitriadi menyebut, tahun ini akan ada dua rumah sakit baru yang akan beroperasi di Kota Serang. Penambahan rumah sakit baru itu yang salah satunya berada di Kecamatan Kramatwatu itu diharapkan mampu mengatasi permasalahan kekurangan tempat tidur rumah sakit saat ini.
Bahkan kehadiran rumah sakit diharapkan dapat mengurangi beban dari RSUD Drajat Prawiranegara, dalam membantu kebutuhan layanan rujukan dari berbagai daerah, terutama Banten Selatan.
"Rumah sakit milik swasta di dekat gerbang tol Cilegon Timur ini masih dalam tahap pembangunan akhir. Nantinya dapat melayani warga di Serang Barat dan Selatan hingga Kota Cilegon. Kita berharap kelengkapan di rumah sakit tersebut, terutama dalam bidang kesehatan spesialistik itu tersedia pada saat rumah sakit sudah beroperasi," katanya belum lama ini.
Rahmat mengatakan, meski setiap kecamatan memiliki puskesmas yang dapat menampung pasien, namun ketersediaan tempat tidurnya sangat minim, hanya sekitar 10 sampai 15 set. Berbeda dengan rumah sakit, yang dapat menyediakan ratusan tempat tidur bagi pasien rawat inap.
Ia mengatakan, pihaknya bakal menyiapkan tenaga medis yang berkompeten untuk membantu pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut. "Kebutuhannya besar mungkin akan merekrut tenaga kesehatan di luar Kabupaten Serang. Kalau dipenuhi dari Kabupaten Serang saja, tentunya tidak dimungkinkan," ucapnya.
Di sisi lain, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan, hadirnya rumah sakit besar di Kabupaten Serang sangat bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Serang dalam mengakses pelayanan kesehatan.
"Kami terlibat dalam pembangunan ini, apa yang menjadi tugas kami tentu dibantu dengan semaksimal mungkin. Pemkab Serang sangat terbantu, dengan hadirnya rumah sakit swasta, yang dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat," pungkas Tatu
(dna/dna)