Siapa Sangka, Rumah Gang Cipulir yang Dilirik New York Pakai Material Biasa

Rumah kecil di dalam gang Ibu Kota curi atensi dunia. Rumah ini dinobatkan sebagai Small Architecture+ Small Living by People Choice di ajang Architizer Award. — Rumah Estetik di Gang Cipulir Pakai Material Ekonomis Foto: Istimewa/Dok. Fernando Gomulya via Delution.co.id

Jakarta -

Sebuah rumah estetik di gang sempit di Kawasan Cipulir, Jakarta Selatan pernah menyabet penghargaan dari New York pada 2020 lalu.

Siapa sangka, rumah yang menarik perhatian dunia ini ternyata dibangun menggunakan material yang ekonomis, lho!

CEO Delution Muhammad Egha selaku pihak yang ikut mendesain rumah tersebut mengungkapkan material yang digunakan untuk membangun rumah tidak spesial. Namun, hasil bangunan tergantung pada cara pakai materialnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nggak ada yang spesial (material bangunan), biasa aja semuanya, material itu tergantung treatment-nya aja," katanya dikutip dari detikFinance September 2020 lalu.

Meski demikian, timnya berhasil merancang hunian yang diberi nama 'The Twins' ini menjadi cukup ciamik. Material bangunan cenderung mudah ditemukan dan bisa didapatkan dengan harga terjangkau.

Seperti dalam pembuatan lantai, pihaknya tidak mengeluarkan uang banyak untuk keramik. Pasalnya, lantai rumah The Twins cuma berupa acian semen mentah bagai rumah di kampung zaman dahulu.

Rumah kecil di dalam gang Ibu Kota curi atensi dunia. Rumah ini dinobatkan sebagai Small Architecture+ Small Living by People Choice di ajang Architizer Award. Foto: Istimewa/Dok. Fernando Gomulya via Delution.co.id

"Kita gunakan material yang umum dipakai, nggak ada yang aneh-aneh, tekniknya juga nggak aneh-aneh. Ini nih kayak lantainya aja ini, cuma acian mentah biasa aja, nggak pakai keramik kan kayak rumah-rumah Jawa zaman dulu begini kan," ujarnya.

Begitu juga dengan dinding depan rumah yang tidak menggunakan material yang sulit ditemui. Egha menjelaskan dinding di depan rumah hanya memaksimalkan teknik kamprot untuk membentuk tekstur tembok yang terlihat natural.

"Nah, dinding depannya juga yang kelihatan keren, padahal ini biasa aja, cuma pakai teknik kamprot, jadi kesannya natural aja," ungkapnya.

Menariknya lagi, salah satu pintu di dalam rumah The Twins ada yang cuma dibuat dari triplek. Berbeda dari kebanyakan pintu kayu pada umumnya yang setidaknya memakai material kayu HPL.

"Malah ini pintunya aja ada yang cuma pakai triplek lho, cuma treatment-nya beda, kita yang cariin tripleknya cari yang kualitasnya bagus, yang warnanya cerah. Malah ini biasanya minim-minimnya orang pakai HPL lho buat pintu, kita triplek aja bisa bagus," tutur Egha.

Sebagai informasi, rumah The Twins dibangun sejak tahun 2018 dan selesai di tahun 2019. Rumah ini menyabet penghargaan Small Architecture+ Small Living by People Choice pada ajang Artichizer Award 2020.