Desa Olimpiade untuk Olimpiade Paris 2024 ini berada di bagian utara Paris. Wilayah tersebut dipilih dengan harapan dapat merevitalisasi beberapa wilayah pinggiran utara kota yang secara historis termasuk miskin.
Desa tersebut terletak di persimpangan tiga pinggiran kota yaitu Saint-Denis, lingkungan kelas pekerja yang beragam dan telah lama dikaitkan dengan kejahatan dan ketidakamanan. Lalu dekat dengan Saint-Ouen yang berkembang pesat, serta Ile-Saint-Denis, sebuah pulau di Sungai Seine.
Penyelenggara mengatakan, setelah Olimpiade Paris 2024, 32% rumah baru di Saint-Denis dan Saint-Ouen, dan 48% di Ile-Saint-Denis yang dibangun untuk Olimpiade akan disisihkan untuk perumahan umum.
Memang, alih-alih tinggal di apartemen yang dibuat khusus, para atlet justru akan tinggal di Desa Olimpiade yang nantinya akan menjadi rumah atau tempat kerja bagi orang lain. Hal itu dilakukan sebagai salah satu usaha untuk membuat Olimpiade Paris 2024 menjadi ajang perlombaan paling bertanggung jawab dan berkelanjutan dalam sejarah.
"Desa ini dianggap sebagai sebuah lingkungan, sebuah lingkungan yang akan memiliki kehidupan setelahnya," kata Direktur Keberlanjutan Olimpiade Paris 2024, Georgina Grenon, dikutip dari CNN, Kamis (4/7/2024).
"Paris 2024 menyewanya selama beberapa bulan," tambahnya.
Setelah Paralimpiade selesai pada 8 September, Desa Olimpiade, yang memiliki 82 bangunan, akan diubah menjadi ruang kantor untuk 6.000 pekerja dan apartemen untuk menampung 6.000 orang lainnya.
Harapannya, proyek ini akan memberikan contoh untuk meringankan krisis perumahan di Paris, di mana kenaikan suku bunga, melonjaknya harga, dan krisis pasokan telah mempersulit pembelian atau sewa rumah.
Permintaan akan perumahan terjangkau di Paris sangat besar. Hal itu terlihat dari sebuah apartemen kecil berukuran 10 meter persegi di salah satu distrik di Paris yang sedang naik daun memasuki pasar sewa pada tahun lalu dengan harga 610 Euro atau Rp 10,7 juta (kurs Rp 17.637) per bulan. Meski demikian, ada 765 calon penyewa dalam waktu kurang dari seminggu yang ingin menempati tempat tersebut.
Di sisi lain, terdapat risiko penduduk tidak dapat menempati area tersebut dengan harga terjangkau. Berkaca dari Olimpiade 2012, di London Timur pernah membangun perumahan terjangkau yang dibuat sebelum perhelatan acara tersebut. Akan tetapi, janji perumahan terjangkau itu tidak membuahkan hasil.
Berdasarkan laporan BBC pada tahun 2022, ditemukan bahwa 9.000 rumah yang dibangun di dalam Olympic Park (Taman Olimpiade), tidak lebih dari 200 rumah ditawarkan dengan tingkat sewa yang murah.
(abr/zlf)