Rapper asal Amerika, Kanye West memiliki rumah mewah di Malibu yang dia beli seharga US$ 57,3 juta atau setara dengan Rp 939 miliar (Kurs Rp 16.391). Namun kini tampilannya setelah direnovasi justru lebih mirip tempat parkir mal daripada hunian mewah.
Melansir dari Metro, rumah di kawasan Malibu terkenal akan pemandangannya yang indah yakni langsung mengarah ke laut. Rumah Kanye West di Malibu semula berbentuk kotak dengan bagian luarnya dilapisi kaca agar dari lantai mana pun mendapatkan pemandangan tersebut. Rumah tersebut dibuat oleh arsitek ternama asal Jepang, Tadao Ando.
Sejak dibeli oleh Kanye West pada 2021, rumah tersebut mengalami banyak perubahan. Mulai dari dapur, kamar mandi, hingga instalasi lampu dihilangkan dari bangunan. Bahkan renovasi tersebut sempat mangkrak dan diberhentikan pada 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Saat ini kondisi rumah tersebut masih sama yakni bagian dalamnya kosong dan tidak ada kaca yang menutupi bangunan tersebut. Dengan kondisi rumah yang menyerupai tempat parkir mal, Kanye West tidak ragu menjual rumah tersebut pada bulan Januari 2024. Harga yang dipasang pertama kali adalah US$53 juta atau Rp 868 miliar.
Namun, rumah tersebut tidak laku terjual sehingga saat ini harganya turun ke US$39 juta atau Rp 639 miliar. Dia sudah menurunkan harga sekitar US$18,3 juta atau Rp 299 miliar.
Salah satu pendiri Oppenheim Group mengatakan harga jual rumah Kanye West di awal berdasarkan biaya pemasangan lapisan baru dan pembongkaran interior rumahnya.
![]() |
"Arsitek ini (Tadao Ando) terkenal dengan karya betonnya, yang masih tersisa. Jadi pembeli baru harus membayangkan interior yang dia inginkan. Sebelumnya, interiornya sangat minimalis dan kemungkinan akan terus seperti itu agar arsitekturnya dapat berbicara lebih keras daripada hasil akhirnya," katanya seperti yang dikutip dari Page Six, Selasa (2/7/2024).
Arsitektur rumah awal yang dibuat oleh Tadao Ando bergaya modern. Ruang interior seluas 371,6 meter persegi dan ruang tamu luar ruangan seluas 139,6 meter persegi. Dibangun menggunakan sekitar 1.200 ton beton, 200 ton tulangan baja, dan 12 tiang "besar" yang ditancapkan lebih dari 60 kaki ke dalam pasir.
"Cahaya alami digunakan secara kreatif di seluruh ruangan, ciri khas lain dari Ando, untuk memanipulasi perasaan hangat di seluruh bangunan dan menyelaraskan dengan alam sekitarnya," jelasnya.
(aqi/zlf)