Generasi milenial menjadi penopang sektor properti selama kuartal I-2024. Berdasarkan laporan Pinhome Indonesia Residential Market Report 2023 & Outlook 2024, 55% transaksi properti dilakukan oleh generasi milenial.
CEO dan Co-Founder Pinhome, Dayu Dara Permata menjelaskan, pasar properti Indonesia menunjukkan ketahanan luar biasa di kuartal pertama 2024. Hal itu didorong oleh kuatnya permintaan pembeli rumah pertama dan milenial, terutama pada segmen rumah terjangkau.
"Laporan terbaru kami menunjukkan 55% transaksi properti dilakukan oleh generasi milenial. Hal ini menegaskan peran penting generasi muda dalam menggerakkan pasar properti, terutama di tengah dinamika seperti pergeseran minat ke wilayah berkembang dan peningkatan permintaan sewa rumah di tengah kenaikan suku bunga," jelasnya dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (13/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan laporan tersebut, generasi milenial mendominasi sektor properti dengan memilih rumah dengan harga menengah ke bawah yaitu Rp 200 juta-600 juta. Adapun, tipe rumah yang paling banyak diminati adalah tipe 36. Lalu, wilayah yang paling banyak diminati adalah Bogor, Tangerang, dan Bekasi.
Di sisi lain, Dayu menilai Pemilu 2024 dan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) menjadi dua faktor utama yang membentuk lanskap pasar properti pada kuartal pertama. Pemilu memicu sikap hati-hati di kalangan pembeli properti mewah, sementara minat terhadap rumah terjangkau tetap tinggi. Hal ini mencerminkan kebutuhan masyarakat akan hunian yang sesuai dengan kemampuan finansial mereka di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi.
Tak hanya itu, masih ada beberapa temuan dalam laporan tersebut, yaitu:
Permintaan Rumah Mewah Selama Periode Pemilu Melambat
Pertumbuhan minat terhadap rumah mewah melambat dibandingkan dengan segmen rumah terjangkau, mengindikasikan sikap 'wait and see' dari pembeli rumah mewah.
Minat Terhadap Wilayah Penyangga IKN Melonjak
Samarinda dan Balikpapan mengalami peningkatan minat yang signifikan, masing-masing lebih dari 20 kali lipat dan 4 kali lipat, menunjukkan potensi pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut seiring dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Insentif Bebas PPN Mendorong Pembelian
Meskipun mendorong percepatan keputusan beli rumah hingga 25%, tenggat waktu kebijakan ini juga menjadi pertimbangan penting bagi pembeli.
Kenaikan Suku Bunga Berdampak pada Pasar Sewa
Meningkatnya suku bunga pinjaman bank mendorong permintaan sewa rumah, terutama di kalangan milenial yang mencari alternatif hunian yang lebih terjangkau.
Pinhome juga memproyeksikan tren kenaikan suku bunga akan terus berlanjut yang dapat menyebabkan penurunan permintaan KPR. Akan tetapi, permintaan KPR take over dan sewa rumah diprediksi akan meningkat.
(abr/abr)