Swiss adalah salah satu negara terkaya di dunia. Menurut laporan Global Wealth 2023 yang dikeluarkan Credit Suisse, Swiss kembali masuk ke daftar negara terkaya dunia dengan PDB US$ 91.932. Majalah Global Finance memasukkan Swiss jadi negara terkaya ke-7 dunia.
Meski jadi salah satu negara terkaya, tahukah kamu, tak banyak penduduk Swiss yang punya rumah.
Dikutip dari Swissinfo,ch, penduduk Swiss tak memiliki rumah dan mereka lebih memilih menyewa. Sebanyak 58% populasi menyewa rumah ketimbang membeli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini dinilai hal yang biasa di Eropa. Jumlah pemilik rumah di Jerman bahkan hanya 50%, termasuk salah satu yang terendah.
Menurut arsitek dan politisi Hijau lokal dari Biel, Benedikt Loderer, tingginya jumlah penyewa bukanlah hal yang buruk sama sekali.
"Perkembangan persewaan cenderung kepadatan tinggi. Ini melawan ekspansi perkotaan," katanya. Loderer adalah kritikus keras terhadap pembangunan perumahan terpisah yang luas yang sering terlihat di wilayah Dataran Tinggi Tengah Swiss.
"Jika seluruh penduduk Swiss yang berjumlah 8,5 juta jiwa tinggal di rumah terpisah, kita tidak akan punya pedesaan lagi." Impian memiliki batu bata dan mortir di sepetak lahan hijau hanyalah ilusi," tambahnya.
"Kami tahu bahwa sebagian besar pemilik rumah sebenarnya bukanlah pemilik rumah. Rumah mereka sebenarnya milik bank yang menerbitkan KPR," ujarnya.
Selain membeli rumah harganya mahal, pajak yang dibebankan kepada pemilik juga tinggi. Hal ini jadi pertimbangan para penduduk Swiss.
Kondisi ini menjadi perhatian media-media lokal. Ada yang menyebut memiliki rumah di Swiss hanyalah sebuah ilusi, karena harganya yang terus menerus naik.
Menurut para ekonom di Bank Credit Suisse dalam sebuah penelitian, disebutkan bahwa menyewa juga lebih murah daripada membeli
"Pembeli rumah yang ditempati oleh pemilik harus membayar lebih dari harga apartemen sewaan yang sebanding," tulis mereka. Namun baru sekarang hal ini terjadi lagi, karena suku bunga KPR sudah kembali naik. Sebelumnya, hal sebaliknya terjadi pada periode suku bunga rendah yang dimulai pada tahun 2008. P
Selain itu, biaya perumahan - seperti biaya hidup - di Swiss cenderung sangat tinggi dibandingkan di negara lain. Harga sewa juga memberikan tekanan besar pada anggaran rumah tangga, terutama di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah.
(zlf/dna)