Ada 9 Juta Unit Rumah Kosong di Jepang, Terancam Dikuasai Orang Asing

Ada 9 Juta Unit Rumah Kosong di Jepang, Terancam Dikuasai Orang Asing

Sekar Aqillah Indraswari - detikProperti
Kamis, 02 Mei 2024 12:54 WIB
Tampilan rumah kosong di Kanazawa, Ishikawa, Jepang.
Tampilan rumah kosong di Kanazawa, Ishikawa, Jepang. Foto: Toby Howard, Alamy via The Guardians
Jakarta -

Seiring bertambahnya usia penduduk dan penurunan populasi di Jepang, Kementerian Dalam Negeri Jepang mengungkapkan jumlah rumah kosong di sana mencapai 9 juta atau setara 14% hunian di negara tersebut.

Angka ini setara dengan jumlah rumah yang dapat menampung seluruh penduduk Australia dengan masing-masing rumah terdiri dari 3 orang. Jumlah rumah kosong di Jepang saat ini meningkat sebesar 510.000 dan menjadi rekor tertinggi. Jumlah rumah kosong di Jepang per Oktober 2023 menjadi 8,49 juta dari yang sebelumnya hanya 3,85 juta pada tahun 2018.

"Jumlah total rumah kosong tersebut mewakili hampir 14% dari seluruh rumah di Jepang, meskipun jumlah sebenarnya bisa lebih tinggi. Kami memperkirakan terdapat hampir 11 juta akiya (rumah kosong di Jepang) dan jumlahnya mencapai lebih dari 30% rumah dalam satu dekade," tulis Institut Penelitian Nomura seperti yang dikutip dari The Guardian, pada Kamis (2/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir dari situs The Asahi Shimbun, survei rumah ini dilakukan setiap lima tahun sejak tahun 1948, dan terakhir dilakukan pada Oktober 2023. Jumlah rumah kosong telah meningkat sejak tahun 1973 dan meningkat dua kali lipat dalam 30 tahun terakhir.

Dari hasil survei Kementerian Dalam Negeri Jepang tersebut disebutkan lebih dari 4,4 juta properti yang disurvei ditawarkan untuk disewa. Namun rumah tersebut sudah lama kosong dan letaknya jauh dari pusat kota atau kawasan yang ramai. Sementara itu, 3,8 juta tidak dibiarkan terbengkalai dan hanya 330.000 sisanya yang dijual.

ADVERTISEMENT

Penyebab utama meningkatnya rumah kosong di Jepang dikarenakan terjadi penurunan populasi dan angka kelahiran, bertambahnya usia penduduk Jepang, dan sedikitnya masyarakat yang ingin menempati rumah di pedesaan. Bahkan mewarisi rumah tersebut mereka tidak mau karena masalah pajak.

Sebab, pajak yang dikenakan pada tanah kosong lebih tinggi dibandingkan tanah yang di atasnya didirikan bangunan. Masyarakat Jepang tidak memiliki pilihan, selain menjual atau menyewa bangunan kosong tersebut daripada menghancurkan rumah tersebut dan menjual tanahnya. Hal ini juga yang membuat masyarakat Jepang menghindari properti warisan.

Menjamurnya rumah kosong juga dinilai sebagai ancaman karena rentan dijadikan tempat pembuangan sampah ilegal dan pembakaran yang dapat merusak lingkungan.

Salah satu cara untuk meningkatkan nilai rumah kosong di Jepang adalah menawarkan properti tersebut ke orang asing. Minat wisatawan asing menginap di akomodasi tradisional Jepang cukup tinggi. Dengan permintaan yang tinggi, masyarakat Jepang yang memiliki aset properti terbengkalai bisa menjalankan bisnis di bidang penginapan.

Cara tersebut diterapkan oleh salah satu pasangan Jepang, Hana Sakata dan suaminya. Mereka mengungkapkan telah merenovasi dan menyewakan rumah selama hampir satu dekade melalui usaha New Heritage mereka, dimulai dengan rumah liburan di semenanjung Izu yang semula kosong dan rusak total karena tumpukan salju yang tidak dibersihkan. Pemilik sebelumnya yang sudah lanjut usia saat itu pindah ke fasilitas perawatan.

Saat proses renovasi, Hana Sakata dan suaminya mengeluarkan biaya yang cukup besar sehingga menjadi tantangan tersendiri untuk mengalih fungsikan rumah kosong tersebut terutama yang rusak parah. Meskipun demikian, mereka tetap memilih menjalankan bisnis ini karena merasa dalam 10 tahun ke depan, rumah kosong atau yang biasa disebut akiya di Jepang kemungkinan akan dikuasi orang asing.

"Saat ini ada banyak hype, khususnya di kalangan orang asing, mengenai rumah pertanian raksasa di Jepang yang tersedia dengan harga sangat murah atau gratis. Namun ini merupakan komitmen yang sangat besar dan tidak banyak kontraktor yang dapat memperbaikinya, ditambah keterampilan pertukangan tradisional sudah mulai punah," ungkapnya.




(aqi/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads