Pembangunan sektor perumahan di Amerika Serikat mengalami penurunan pada bulan Maret 2024 ini. Masalah ini disebabkan oleh kenaikan suku bunga hipotek yang membuat calon pembeli enggan membeli rumah meskipun permintaan untuk rumah cenderung besar.
Melansir dari Reuters, laporan dari Departemen Perdagangan Amerika Serikat pada hari Selasa (16/4/2024) juga menunjukkan bahwa izin pembangunan rumah tunggal di AS akan turun ke level terendah di masa mendatang.
Setelah mengalami kemunduran selama sembilan kuartal berturut-turut, investasi perumahan di AS meningkat kembali pada paruh kedua tahun 2023. Namun, tampaknya pemulihan ini sekarang juga sudah cenderung melambat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang ekonom terkemuka, Christopher Rupkey, mengatakan bahwa pemulihan perumahan terhenti sementara karena ekspektasi pembangun rumah terhadap penurunan suku bunga sepertinya sudah memudar. Harga rumah yang terus meningkat dan menjadi semakin tidak terjangkau membuat masyarakat banyak yang mengurungkan niatnya untuk membeli rumah dan membuat sektor perumahan di AS makin terpuruk.
Pembangunan rumah baru untuk keluarga tunggal, yang merupakan bagian terbesar dari proyek pembangunan rumah, mengalami penurunan sebesar 12,4% pada bulan Maret lalu. Penurunan tersebut mencapai jumlah 1,022 juta unit rumah. Data terbaru dari pemerintah AS menunjukkan bahwa ada 757.000 unit rumah di pasaran pada kuartal keempat. Jumlah ini jauh lebih sedikit daripada 1,145 juta unit sebelum pandemi COVID-19.
Hasil survei dari National Association of Home Builders (NAHB) pada hari Senin (15/4/2024) kemarin menunjukkan bahwa meskipun penjualannya menurun, kepercayaan pembangun rumah keluarga tunggal tetap tinggi. NAHB mengatakan bahwa pembeli masih ragu-ragu, terutama karena belum jelas ke mana arah suku bunga akan bergerak.
Sementara itu, suku bunga hipotek rata-rata untuk pinjaman dengan jangka waktu tetap selama 30 tahun telah meningkat menjadi 7%, sesuai dengan data dari lembaga pembiayaan hipotek Freddie Mac. Ini terjadi seiring dengan laporan yang kuat tentang pasar tenaga kerja dan inflasi, yang menunjukkan bahwa Federal Reserve kemungkinan menunda rencana untuk menurunkan suku bunga tahun ini.
Beberapa ekonom juga meragukan bahwa bank sentral AS akan menurunkan biaya pinjaman pada tahun 2024. Ketua Fed, Jerome Powell, mengatakan pada hari Selasa kemarin bahwa bank sentral harus mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama dari perkiraan sebelumnya karena inflasi yang tetap tinggi. Sejak Juli, Federal Reserve telah mempertahankan suku bunga kebijakannya pada kisaran 5,25%-5,50% dan telah menaikkan suku bunga acuan overnight sebanyak 525 basis poin sejak Maret 2022.
Buat kamu yang pengen upgrade rumah biar lebih pintar dengan perangkat smart door lock hingga CCTV gratis, yuk ikutan Program detikProperti Upgrade Rumah Kamu Jadi Lebih Pintar. Buat yang beruntung, bakal dapet 6 device smarthome gratis!
Baca info lengkapnya di sini.
(dna/dna)