Taipan properti asal Malaysia ternyata diam-diam merupakan tuan tanah terbesar di Singapura. Siapa dia?
Adalah Lee Yeow Seng, bos IOI Properties Group. IOI Properties Group merupakan bagian dari IOI Group yang khusus memegang sektor real estat.
IOI Properties Group saat ini memiliki aset senilai 36,1 miliar ringgit atau Rp 122 triliun (kurs Rp 3.391) di Tiongkok, Malaysia, dan Singapura, di mana Singapura menguasai sekitar 64% properti berdasarkan nilai pasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan IOI Properties Group memilih Singapura sebagai lokasi pembangunan bisnis mereka adalah kondisi perekonomian negara tersebut. Proyek terbaru dari IOI Properties Group di Singapura adalah IOI Central Boulevard Towers, di seberang pusat jajanan Lau Pa Sat.
Nantinya IOI Central Boulevard Towers akan menjadi komplek perkantoran yang menelan biaya sekitar S$ 4 miliar atau Rp 47 triliun (kurs Rp 11.914), sudah termasuk biaya tanah. Luas komplek perkantoran ini sekitar terdiri dari sekitar 120.773 meter persegi yang akan disewakan pada 7 lantai yang tersebar di podium, menara 16 lantai, dan gedung pencakar langit 48 lantai.
Saat ini sekitar 50% ruang kantor telah disewa, salah satunya oleh Amazon dan Morgan Stanley dengan harga sewa di atas S$ 11 atau Rp 131.053 per meter persegi per bulan. Harga sewa di gedung perkantoran ini menjadi yang termahal di distrik keuangan sekitar kawasan tersebut.
![]() |
Perjalanan Bisnis IOI Properties Group di Negeri Singa
Perjalanan bisnis properti IOI Properties Group di Singapura tidak terjadi dalam semalam, semua ini telah dimulai sejak 1996 di mana mereka membeli gedung di daerah Bugis, Singapura dan dinamakan IOI Point. Kemudian mereka berinvestasi di Sentosa pada tahun 2007 dengan membuat perumahan bersama Ho Bee Land, miliarder Singapura Chua Thian Poh.
IOI Properties Group kembali berinvestasi di Singapura tepatnya di South Beach di mana terdapat hotel, perkantoran, hingga kompleks perumahan yang dikembangkan. Mereka bekerjasama dengan City Developments milik miliarder Kwek Leng Beng dalam mengembangkan wilayah ini.
Perusahaan ini terus memperluas jejaknya di Singapura, melalui perusahaan pribadinya, Shenton 101 pada 2023 mereka membeli Shenton House, salah satu gedung perkantoran tertua di Raffles Place di tepi Marina Bay, senilai S$ 538 juta atau Rp 6 miliar. Kawasan di belakangnya seluas 7.817 meter persegi sebelumnya pada 2021 telah mereka beli seharga S$ 1,5 miliar atau Rp 17 triliun.
Pada awal bisnis properti IOI Corp. berjalan, sosok yang berjasa adalah Lee Shin Cheng, pendiri perusahaan tersebut dan ayah dari kakak beradik Lee Yeow Chor dan Lee Yeow Seng.
IOI Corp. telah didirikan sejak 1975 sebagai perusahaan yang bergerak di industri properti. Baru kemudian pada tahun 1980an hingga 1990an dari serangkaian akuisisi IOI Corp. mulai terjun sebagai produsen minyak sawit terbesar ketiga berdasarkan pendapatan di Malaysia. Lee Shin Cheng menyerahkan posisi kekuasaan perusahaan pada 2014, tetapi dia masih menjabat sebagai ketua eksekutif hingga 2019 karena meninggal dunia.
Saat ini, sektor minyak sawit menjadi sumber pendapatan terbesar IOI Corp. dengan kapitalisasi pasar sebesar S$ 5,3 miliar atau setara Rp 63 triliun (Kurs Rp 11.914), sementara itu dengan valuasi IOI Properties Group termasuk stabil meskipun tidak setinggi pendapatan kelapa sawit yakni 12 miliar ringgit atau setara Rp 40 triliun (kurs Rp 3.392).
"Siklus pengembalian properti jauh lebih cepat dibandingkan dengan perkebunan yang masa kehamilannya lebih lama. Dibutuhkan waktu 5 hingga 6 tahun bagi perkebunan untuk menghasilkan keuntungan besar," kata Lee Shin Cheng mengutip dari Forbes (20/4/2024).
Adapun, baru-baru ini Forbes merilis daftar 50 orang terkaya di Malaysia tahun 2024. Pada posisi ke-4 diduduki oleh kakak beradik pemilik IOI Corp yang menjalankan bisnis di bidang kelapa sawit dan properti, yaitu Lee Yeow Chor dan Lee Yeow Seng.
Masing-masing dari mereka memegang satu lini bisnis keluarga yakni Lee Yeow Chor, putra tertua mendiang pendiri IOI, telah menjalankan bisnis kelapa sawit selama satu dekade terakhir, sementara adik laki-lakinya, Lee Yeow Seng, mengurus portofolio real estat.
Bisnis properti yang dijalankan di bawah nama IOI Properties Group adalah penyeimbang bisnis kelapa sawit yang naik turun. Hal ini terlihat pada Juni 2023, saat harga minyak mentah turun sampai 26% menjadi 11,6 miliar ringgit atau setara Rp 39 triliun. Sementara itu pendapatan IOI Properties Group tetap stabil di angka 2,6 miliar ringgit atau Rp 8 triliun karena kontribusi besar dari gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, dan hotel milik mereka.
Buat kamu yang pengen upgrade rumah biar lebih pintar dengan perangkat smart door lock hingga CCTV gratis, yuk ikutan Program detikProperti Upgrade Rumah Kamu Jadi Lebih Pintar. Buat yang beruntung, bakal dapet 6 device smarthome gratis!
Baca info lengkapnya di sini.
(aqi/abr)