KPK menetapkan Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Mudhlor sebagai tersangka atas dugaan pemotongan insentif ASN di lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Pemkab Sidoarjo.
"Kami mengkonfirmasi atas pertanyaan media bahwa betul yang bersangkutan menjabat bupati di Kabupaten Sidoarjo periode 2021 sampai dengan sekarang," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan, Selasa (16/4/2024) seperti yang dikutip dari detikNews.
Total insentif ASN BPPD Pemkab Sidoarjo yang dipotong mencapai Rp 2,7 miliar menurut KPK setelah memeriksa Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD Sidoarjo, Siska Wati.
Insentif yang seharusnya diberikan kepada para pegawai ASN BPPD Sidoarjo atas capaian perolehan pajak sebesar Rp 1,3 triliun selama 2023 diduga dipotong sebesar 10-30% oleh Siswa Wati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ali Fikri belum menjelaskan peran Ahmad Muhdlor Ali dalam kasus pemotongan insentif ASN ini dan sangkaan pasal yang ditujukan. Namun, menurut Nurul Ghufron dana pemotongan tersebut digunakan untuk kebutuhan Kepala BPPD dan Bupati Sidoarjo.
"Pemotongan dan penerimaan dari dana insentif dimaksud di antaranya kebutuhan untuk Kepala BPPD dan Bupati Sidoarjo," ungkap Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron.
Ia telah dipanggil oleh KPK pada Februari 2024 dan kini telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan pemotongan insentif ASN BPPD Pemkab Sidoarjo.
Ahmad Muhdlor Ali ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan keterangan saksi dan tersangka lainnya dalam kasus tersebut. Dia mengatakan gelar perkara terkait aliran dana dalam kasus itu sudah sejak sebelum dirinya ditetapkan sebagai tersangka.
Harta Kekayaan Ahmad Muhdlor Ali
Dikutip dari situs LHKPN KPK, Selasa (16/4/2024), Ahmad Muhdlor Ali melaporkan harta kekayaannya terakhir pada 6 Maret 2023 senilai Rp 4.775.589.664 (Rp 4,7 miliar) untuk periode tahun 2022. Ahmad Muhdlor Ali juga memiliki utang sebesar Rp 3.370.127.516 (Rp 3,3 miliar).
Lalu untuk properti, Ahmad Muhdlor Ali memiliki aset senilai Rp 1.735.500.000 (Rp 1,7 miliar) dengan rincian bangunan dan tanah di Kota Sidoarjo seluas 247/200 meter persegi seharga Rp 1.020.500.000 dan lahan seluas 1.193 meter sebesar Rp 715.000.000. Sedangkan, harta bergerak senilai Rp 3.680.000.000 (Rp 3,6 miliar).
Ia juga tercatat memiliki mobil Honda Jazz tahun 2011 dan motor Honda Beat tahun 2014 senilai Rp 183.500.000. Kemudian, surat berharga senilai Rp 900.000.000, kas dan setara kas senilai Rp 1.646.717.180 (Rp 1,6 miliar), serta harta lainnya senilai Rp 8.145.717.180 (Rp 8,1 miliar). Dengan demikian, total kekayaan Gus Muhdlor setelah dikurangi utang adalah Rp 4.775.589.664.
Buat kamu pengen upgrade rumah biar lebih pintar dengan perangkat smart door lock hingga CCTV gratis, yuk ikutan Program detikProperti Upgrade Rumah Kamu Jadi Lebih Pintar. Buat yang beruntung, bakal dapet 6 device smarthome gratis!
Baca info lengkapnya di sini.
(aqi/zlf)