Penjualan Properti Menggeliat Lagi, Rumah di Bawah Rp 500 Juta Paling Dicari

Penjualan Properti Menggeliat Lagi, Rumah di Bawah Rp 500 Juta Paling Dicari

Danica Adhitiawarman - detikProperti
Minggu, 24 Mar 2024 15:02 WIB
Membeli rumah indent.
Ilustrasi Pembelian Rumah (Foto: Freepik)
Jakarta -

Pasar properti hunian menunjukkan tren positif di kuartal pertama tahun 2024 dengan permintaan yang masih terus meningkat. Minat masyarakat untuk memperoleh tempat tinggal ternyata tetap tinggi pada masa pilpres hingga sekarang ini.

"Sejauh dari kita lihat di kuartal pertama mungkin memang masih positif trennya permintaannya memang masih meningkat terutama memang untuk rumah yang terjangkau, yaitu di angkanya mungkin harganya sekitar di bawah Rp 500 juta," ujar Chief Marketing Pinhome Officer Fibriyani Elastria kepada detikcom, Minggu (24/3/2024).

Sedangkan peningkatan permintaan juga terlihat di Bali yang dipengaruhi oleh sektor pariwisata yang semakin pulih semenjak pandemi. Lalu, permintaan untuk sewa properti juga menunjukkan tren positif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Secara financing kita juga melihat takeover. Jadi KPR takeover itu ternyata tinggi juga masih minatnya tetap meningkat jadi memang cukup menjanjikan secara (di tahun) 2024," katanya.

Ia pun berharap dengan setelah usainya Pemilu 2024, diharapkan minat pasar semakin tinggi dan berkelanjutan. Selain hunian terjangkau, rumah dengan harga di atas Rp 500 juta juga menunjukkan peningkatan.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Fibri menyampaikan permintaan rumah yang meningkat terutama pada wilayah-wilayah sekitar Jabodetabek yang didorong oleh pembangunan infrastrukturnya yang juga cukup signifikan seperti di Tangerang atau di Bogor.

Beberapa daerah di kuartal pertama 2024 menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan sebesar 30%, bahkan sampai dengan dua kali lipatnya. Fibri menyebutkan permintaan hunian di Bogor masih meningkat 34% dan Tangerang 74%.

"Tapi buat yang misalnya sebetulnya tidak terlalu besar areanya seperti Sidoarjo itu peningkatannya lebih tinggi lagi sampai dengan dua kali lipat. Jadi di kuarter satu meskipun justru waktu itu benar-benar ada pemilu terlihatnya ternyata Peminat masyarakat masih cukup tinggi," katanya.

Lebih lanjut, Fibri mengatakan kawasan yang menjadi primadona saat ini ada di Kabupaten Bogor yang tengah didorong oleh pengembangan infrastruktur jalan tol Serpong-Bogor yang lewat Parung. Sedangkan Tangerang, lebih banyak permintaan di kawasan Setu dan Cisauk dengan adanya pembangunan tol Serpong-Balaraja.

Adapun soal pembayaran rumah kebanyakan pembeli di Indonesia masih menggunakan KPR. Misalkan untuk rumah di bawah Rp 500 juta biasanya membayar cicilan sekitar Rp 5 juta per bulan untuk pendapatan kisaran Rp 15 juta per bulan.

Sementara untuk sewa atau kontrak rumah biasanya penyewa paling banyak memburu di sekitar Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat, kemudian diikuti dengan Jakarta Utara. Fibri menyebut sewa rumah paling mahal di kawasan Jakarta Utara sekitar Rp 60 juta per tahun. Lalu, Jakarta Selatan dan Jakarta Barat sebesar Rp 40 juta serta Jakarta Barat sebesar Rp 20 juta.

"Kita memproyeksikan kedepannya sepertinya kos-kosan akan juga meningkat karena sekarang banyak juga pusat-pusat sudah mulai menerapkan hybrid working yang akan semakin meningkatkan kebutuhan itu untuk lebih dekat dengan tempat kerja," pungkas Febri.

(dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads