Palsukan Pendapatan Rp 1.200 T, Pengembang Ini Jadi Penipuan Terbesar China!

Palsukan Pendapatan Rp 1.200 T, Pengembang Ini Jadi Penipuan Terbesar China!

Almadinah Putri Brilian - detikProperti
Kamis, 21 Mar 2024 18:31 WIB
Evergrande
Evergrande Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Regulator China menuduh Evergrande dan pendirinya menggelembungkan pendapatan perusahaan sebesar US$ 78 miliar atau sekitar Rp 1.222 triliun (kurs Rp 15.667). Hal ini menempatkan Evergrande sebagai kasus penipuan keuangan terbesar yang pernah ada di China.

Dilansir dari CNN, Kamis (21/3/2024), Komisi Regulasi Sekuritas China (CSRC) menjatuhkan denda sebesar 4,175 miliar yuan atau sekitar Rp 10,2 triliun (kurs Rp 2.177) pada Hengda Real Estate, unit utama Evergrande di China. Sementara pendiri dan kepala Evergrande Group, Xu Jiayin, didenda 47 juta yuan atau Rp 102,3 miliar karena pernyataan yang berlebihan dan dugaan pelanggaran lainnya. Tak hanya itu, Xu juga dilarang masuk pasar sekuritas atau bursa seumur hidup.

Tak hanya pada Hengda dan Xu, 6 eksekutif Evergrande lainnya juga didenda oleh CSRC karena dianggap bertanggung jawab langsung. Sama seperti Xu, mantan wakil ketua dan CEO Evergrande Group, Xia Haijun dilarang memasuki pasar sekuritas China seumur hidupnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Xu Jiayin telah mengambil keputusan, mengatur, dan melaksanakan penipuan keuangan.. Xia Haijun telah mengatur dan menyiapkan laporan keuangan palsu... Cara mereka sangat buruk dan keadaannya sangat buruk," ungkap regulator China, dikutip dari CNN.

Penemuan itu terungkap setelah penyelidikan selama 8 bulan oleh CSRC. Penyelidikan tersebut menggagalkan pembicaraan restrukturisasi utang Evergrande dengan pemegang obligasi luar negeri pada musim gugur lalu. Menurut pernyataan perusahaan yang dikeluarkan pada September, hal itu karena perusahaan tidak dapat menerbitkan surat utang baru.

ADVERTISEMENT

Beberapa hari kemudian, Evergrande mengatakan ketuanya telah ditahan oleh otoritas China karena dicurigai melakukan kejahatan. Lalu, pada Januari 2024, pengadilan Hong Kong memerintahkan Evergrande untuk dilikuidasi atau dibubarkan.

Dalam pengajuannya pada hari Senin, Hengda mengatakan CSRC menuduh perusahaan melakukan beberapa pelanggaran, termasuk menggelembungkan penjualan dalam laporan keuangannya. Perusahaan diduga mengandalkan angka-angka yang dipalsukan untuk menjual obligasi dan gagal mengungkapkan informasi relevan sebagaimana yang diperlukan.

Di sisi lain, regulator China mengatakan bahwa Hengda telah memalsukan penjualan sebesar 214 miliar yuan pada 2019, yang menyumbang setengah dari pendapatan tahun itu. Penjualan lainnya sebesar 350 miliar yuan pada 2020 merupakan 78% pendapatan, juga dipalsukan.

"Hasilnya, laba bersih tahun 2019 meningkat sebesar 63% dan laba bersih tahun 2020 sebesar 87%," kata regulator China.

Dugaan penipuan tersebut dengan total 564,1 miliar yuan atau US$ 78 miliar selama 2 tahun, merupakan kasus penipuan keuangan terbesar yang pernah terjadi di pasar sekuritas daratan China.




(abr/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads