Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) menargetkakan membangun sebanyak 70 tower rumah susun (rusun) untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) tahun ini.
Menurut Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Agung Wicaksono, rencana pembangunan 70 tower ini ditentukan dari hasil market sounding atau jajak pasar yang dilakukan pada Kamis (7/3/2024) di Jakarta.
"Akan dibangun tahun ini dari hasil jajak pasar. Dari 7 pemrakarsa itu akan ada 70 tower. Kalau semua sesuai timeline akan dibangun tahun ini," katanya saat ditemui di Hotel Ayana Midplaza Jakarta, Kamis (7/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sistem jajak pasar atau market sounding yang dimaksud di sini adalah mengajak investor untuk ikut berkontribusi membangun IKN. Jajak pasar yang dilakukan hari ini menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Dia mengatakan sebanyak 7 investor telah menyatakan berpartisipasi dalam pembangunan hunian di IKN.
"Bukan hanya menyatakan minat tetapi bahkan sudah studi kelayakan, sudah dievaluasi dan akan dikompetisikan," ujarnya.
Proyek 70 tower hunian ASN ini dikatakan lanjutan dari pembangunan 47 tower yang ditargetkan selesai pada November 2023. Proyek 70 tower sendiri diharapkan dapat selesai pada 2025.
"Hari ini dengan market sounding ini kita membuka peluang lagi dari yang 47 tower itu," ucap Agung.
Berbeda dengan 70 tower ASN yang dibangun dari dana investor melalui asas KPBU, untuk 47 tower rusun ASN yang telah dibangun lebih dulu pengerjaannya menggunakan dana dari APBN.
"Itu dalam kapasitas yang memungkinkan dan kita inginkan perpindahan ASN ini nyaman, layak, bukan dipaksakan dari hunian yang ada. Maka kita lakukan secara bertahap," jelasnya.
Ke depannya, hunian yang akan dibangun di IKN bukan hanya berbentuk rusun, melainkan ada pula rumah tapak dengan luas bangunan yang berbeda-beda. Hal ini diatur dalam Undang-Undang 3/2022 tentang Ibu Kota Negara (IKN) Lampiran II.
Sebagai rincian, rumah tapak untuk Menteri atau Pejabat Tinggi Negara seluas 580 meter persegi, rumah tapak untuk Pejabat seluas 490 meter persegi, rumah susun Eselon 1 seluas 390 meter persegi, rumah susun Eselon 2 seluas 290 meter persegi, rumah susun Eselon 3 seluas 19 meter persegi, serta rumah susun Pejabat Fungsional dan Staf lainnya seluas 98 meter persegi.
"Memang yang siap adalah rusun dulu, tetapi bukan berarti alokasinya rusun yang akan tinggal di situ. Nanti pada akhirnya sesuai ketentuan undang-undang bahwa Eselon 1 rumah tapak, Eselon 2 di rumah susun 290 meter persegi, Eselon 3 di rusun 190 meter persegi," sebut Agung.
Sementara itu, besaran investasi yang diproyeksi didapatkan dari jajak pasar atau sounding market, Agung belum bisa mengungkapkannya secara detail.
"Dari hari ini jajak pasar, kita bisa katakan bahwa potensi investasi asingnya sangat real. Untuk potensi nilainya berapa secara spesifik saya tidak bisa sebut karena ini hasil tender berapa, yang bisa saya sampaikan dari 7 pemrakarsa itu Rp 50 triliun apex bisa terwujud," ungkapnya.
(aqi/zlf)