Saat ini, tengah banyak ritel-ritel dengan konsep alfresco. Dari data Knight Frank Indonesia, dalam 3 tahun terakhir sudah ada 13 mal atau alfresco dining retail yang dibangun di Jakarta.
"Saat ini mungkin kita sering melihat stand alone retail atau alfresco dining retail yang menjamur di Jakarta, setidaknya kami catatan di luar ruang-ruang retail, di luar retail building yang ada di Jakarta setidaknya ada 13 mal atau alfresco dining retail yang berkembang di Jakarta saat ini dalam 3 tahun terakhir," ujar Senior Advisor Research Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat dalam konferensi pers Jakarta Property Highlight H2 2023, Kamis (6/3/2024).
Sebenarnya apa sih konsep alfresco dining retail itu?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konsep alfresco dining retail merupakan ritel yang berdiri sendiri di luar bangunan gedung yang sudah ada. Umumnya, alfresco dining retail ini memiliki konsep terbuka dan banyak diisi oleh tenant-tenant makanan maupun barang yang berhubungan dengan lifestyle, misalnya pakaian.
Di Indonesia sendiri, konsep alfresco dining retail sudah ada sejak tahun 2000-an, namun kala itu pertumbuhannya tidak semasif saat ini. Konsep alfresco dining retail mulai banyak digunakan saat terjadi pandemi COVID-19 di mana saat itu terdapat pembatasan-pembatasan yang membuat orang-orang tidak bisa berkumpul dalam jumlah banyak pada suatu ruangan.
"Di tengah pandemi memang kita lihat berbagai keterbatasan berlaku di mana kita tidak bisa langsung berinteraksi dengan beberapa ketentuan. Untuk itu hadir lah ritel-ritel di luar building yang sudah ada dalam bentuk alfresco dining atau street mall retail. Ini umumnya adalah ritel-ritel yang sifatnya lifestyle. Jadi ritel-ritel yang umumnya diisi oleh tenant FnB dan mix-tenant-nya yang memiliki mata dagang yang sejalan dengan life style," paparnya.
Baca juga: Harga Sewa Kios-Toko Naik, Tanda Makin Laku? |
Syarifah melanjutkan, saat ini ruang-ruang ritel dengan konsep alfresco dining retail banyak berkembang tak hanya untuk bertransaksi saja, tetapi juga untuk acara-acara komunitas. Misalnya, kegiatan komunitas olahraga, komunitas seni, budaya, termasuk galeri.
"Saya rasa ini sebagai bentuk dan inovasi serta adaptasi dari pengelola retail untuk menghadirkan ruang-ruang yang lebih fleksibel, tidak hanya bertransaksi tetapi ruang-ruang untuk berinteraksi ke sesama komunitas di wilayah-wilayah urban yang dihadirkan saat ini di Jakarta," ujar Syarifah.
Bahkan, Syarifah mengatakan konsep alfresco dining retail ini akan menjadi tren ritel baru. Sebab, saat ini pertumbuhannya sangat masif dan menyasar ke seluruh segmen masyarakat, mulai dari menengah ke bawah hingga menengah ke atas.
"Kita juga lihat beberapa ritel di Jakarta ini melakukan renovasi atau refurbish yang membuka wilayah-wilayah open space-nya untuk menjadi wilayah FnB yang let say dulu kita melihat rooftop adalah barang mewah atau layanan-layanan yang hanya bisa dirasakan oleh segmen tertentu saja, tapi saat ini rooftop adalah ruang-ruang layanan dari ritel yang bisa diakses oleh seluruh segmen. Saya rasa ini jadi salah satu hal yang baru, alternatif ruang-ruang yang lebih segar yang bisa menarget seluruh segmen di ruang ritel di Jakarta," pungkasnya.
detikers tahu, mal apa saja yang punya konsep ini?
(abr/zlf)