Ternyata Ini Alasan Banyak Gedung Kantor di CBD Jakarta 'Diisi Hantu'

Ternyata Ini Alasan Banyak Gedung Kantor di CBD Jakarta 'Diisi Hantu'

Danica Adhitiawarman - detikProperti
Rabu, 28 Feb 2024 18:16 WIB
Ilustrasi desain kantor
Ilustrasi ruang kantor kosong Foto: Shutterstock
Jakarta -

Konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) Indonesia menilai tingkat okupansi gedung perkantoran di kawasan Central Business District (CBD) Jakarta pada tahun 2023 tertekan di angka 70% sehingga masih ada ruang yang kosong alias diisi 'hantu'. Hal ini karena aktivitas pencarian ruang perkantoran yang meningkat dari tahun sebelumnya.

Ternyata, ada beberapa faktor yang memengaruhi tingkat keterisian perkantoran di kawasan CBD Jakarta. Berikut ini faktornya.

1. Penyewa Mencari Gedung Baru yang Kualitas Bangunannya Lebih Baik

Head of Research JLL Yunus Karim menyebutkan strategi flight-to-quality dan cost-saving menjadi pertimbangan perusahaan dalam memilih ruang perkantoran. Hal ini juga didukung oleh suplai gedung yang semakin banyak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seperti yang kita lihat di beberapa tahun belakangan, itu masih didominasi oleh flight-to-quality. Artinya tenant-tenant ini mencari peluang karena banyaknya gedung perkantoran yang masuk dengan kualitas yang lebih baik," ujar Yunus pada agenda media briefing yang dihadiri detikcom, Rabu (28/2/2024).

2. Penyewa Mencari Ruang Kantor dengan Harga yang Kompetitif

Selain itu, perusahaan juga memilih pindah ke gedung dengan harga relatif lebih terjangkau dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dengan bertambahnya suplai, harga sewa perkantoran pun terus menurun.

ADVERTISEMENT

"Mereka (perusahaan) melanjutkan rencana real estate atau strategi real estate mereka, sehingga kita lihat memang banyak inquiry atau pencarian ruang perkantoran masuk dari berbagai sektor," jelasnya.

Lebih lanjut, Yunus memaparkan kesempatan perusahaan untuk pindah beberapa tahun terakhir memang dari gedung-gedung yang berkualitas atau lebih kuat didukung juga dengan harga yang relatif lebih kompetitif dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Itulah yang mendasari akhirnya juga banyak aktivitas pencarian peluang yang menuju ke gedung lebih baik. Tapi memang pandemi juga membuat perusahaan ini juga lebih hati-hati," tegasnya.

Adapun harga-harga perkantoran untuk tahun 2023 turun sebesar 8% untuk wilayah CBD. Sebab, pasokan yang ada membuat pemilik properti berusaha membuat harga lebih kompetitif untuk dapat menarik tenant.

Namun, masih ada gedung-gedung yang relatif baru dan memiliki sertifikat bangunan hijau yang memiliki tingkat hunian yang sehat, sehingga dapat menjaga harga.

Lalu, Yunus menuturkan ke depannya, penurunan harga rental mungkin terjadi di tahun 2024, tetapi tidak sebesar tahun 2023. Positive demand juga akan tetap ada dengan sektor teknologi, energi, dan finansial.

"Salah satu hal lagi yang kita lihat bisa cukup dapat membantu tingkat hunian adalah dengan masuknya gedung-gedung baru hingga tahun 2028 yang memang kurang lebih hanya sekitar Rp 200 ribu (per m2 setiap bulan) saja. Jadi itu dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang bisa mencapai Rp 500 ribu (per m2 setiap bulan)," pungkasnya.




(abr/abr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads