Suksesi kepemimpinan puncak akan kembali terjadi pada bulan Februari 2024 dan seperti biasa di tahun politik seperti ini akan memberikan dampak langsung maupun tidak langsung pada sektor bisnis termasuk properti.
Dengan pengalaman kita beberapa kali melewati periode pemilihan presiden (pilpres) terbukti bahwa sektor properti tetap menunjukan peningkatan terhadap kontribusi didalam sektor perekonomian Indonesia.
Terdapat beberapa indikator positif yang menunjukkan minat dari segmen market kalangan pekerja muda terhadap investasi yang sangat besar. Dana Moneter Internasional atau IMF (International Monetary Fund) menyebut, pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang mencapai 5,05 persen pada tahun 2023 akan memberikan banyak peluang bagi beberapa sektor industri termasuk diantaranya adalah sektor properti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ferry Salanto, Senior Associate Director Colliers Indonesia, prediksi IMF terkait pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5 persen hingga saat ini tidak ada indikasi untuk menurun. Sektor properti yang tiga tahun lalu turun juga diakibatkan imbas pandemi dan saat ini terus menunjukan indikator positif yang terus bergerak naik.
"Ibarat jam, sektor properti tengah berada di jam 7 dan itu artinya akan terus bergerak ke atas. Makanya pengembang tetap agresif dengan meluncurkan produk baru khususnya residensial yang pasarnya besar, dari sisi konsumen sekarang juga timing yang pas untuk membeli karena ada banyak kemudahan," ujarnya.
Ferry juga menyebut bahwa saat ini segmen pasar dari kalangan pengguna (end user) maupun investor yang sekaligus end user semakin meningkat. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga akhir tahun lalu simpanan (saving) masyarakat di bank terus meningkat dengan jumlah yang sangat besar.
Situasi ini merupakan sebuah peluang bagi para pelaku ekonomi di bidang properti untuk terus mengedukasi dan meyakinkan masyarakat segera memindahkan dananya ke produk properti khususnya rumah tapak (landed house) yang pasarnya tetap kuat karena kebutuhan hunian yang tinggi.
Bersambung ke halaman selanjutnya.
Berbagai situasi ini membuat kalangan pengembang yakin untuk terus dapat berinovasi meluncurkan hunian terbaiknya. Salah satunya seperti yang dihadirkan di Kawasan kota mandiri Jakarta Garden City (JGC/370 ha), Jakarta Timur. Pengembang kawasan ini sangat yakin bahwa di tahun 2024 ini tingkat penjualan hunian akan tetap baik dan semakin baik
"Ini adalah tahun yang tepat untuk memilik sebuah properti baru di mana selama tahun 2024 ini ada program insentif PPN melalui program PMK 007/2024 sehingga para investor bisa memiliki rumah baru tanpa harus membayar PPN sebelum kelanjutan dari Undang-undang No. 7 Tahun 2021 tentang harmonisasi peraturan perpajakan (UU HP) di mana nilai PPN akan naik menjadi 12 persen pada 1 Januari 2025," beber Kelvin O. Lesmana, Direktur Utama PT Mitra Sindo Sukses, pengembang kawasan Jakarta Garden City (JGC) dan merupakan salah satu anak usaha dari PT Modernland Realty Tbk.
GM Project JGC Ruswin Yusdiantoro menambahkan, pada tanggal 23 Februari 2024 JGC juga telah melakukan groundbreaking untuk salah satu kluster premiumnya yang telah diluncurkan pada pertengahan tahun 2023 lalu yaitu Vastu @Garden City.
"Progres yang baik ini juga untuk menunjukan komitmen kami yang bisa melakukan serah terima tepat waktu, maka hari ini kami melakukan groundbreaking terhadap kluster ini," katanya. Klaster Vastu ini di bangun di tengah tengah pusat ekonomi kawasan JGC yang lokasinya sangat dekat dengan Mal AEON, IKEA, pasar modern, serta sentra kuliner JGC. Seluruh fasilitas ini dapat dijangkau hanya dengan berjalan kaki dari klaster Vastu tersebut.
Vastu dikembangkan di atas lahan seluas 7,5 ha dengan beberapa varian luas bangunan supaya lebih bisa mengakomodir pilihan para calon pembelinya. Untuk menunjang kenyamanan yang lebih baik lagi bagi penghuninya, Vastu dilengkapi dengan private clubhouse di atas lahan seluas 3.500 m2 yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas mulai dari kolam renang dewasa, anak, jacuzzi, gym sampai ruang serba guna dan co working space.
"Lokasi juga selalu menjadi faktor pertimbangan dalam berinvestasi dan itu salah satu keunggulan township ini. JGC merupakan kawasan hunian terpadu seluas 370 ha di Jakarta yang dikelilingi akses tol ke seluruh penjuru baik tol dalam kota, tol bandara, tol Cikampek, tol Cibitung, tol Jagorawi, sampai tol Simatupang yang semuanya berada di depan gerbang masuk ke kawasan JGC," imbuh Ruswin.
(dna/dna)