Pembangunan gedung Bank Syariah Indonesia (BSI) mengalami kendala setelah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengeluhkan gedung mereka retak di beberapa sisi. Karena gedung ESDM mengalami keretakan, Menteri ESDM, Arifin Tasrif, terpaksa pindah ke Gedung Chairul Saleh selama 2 bulan ke depan hingga April 2024.
Gedung BSI yang akan menjadi Islamic Financial Center ini telah mulai dibangun di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat sejak November 2023. PT PP (Persero) Tbk (PTPP) selaku pelaksana pembangunan gedung BSI sempat menghentikan proyek mereka pada akhir Januari 2024 karena terbukti menyebabkan penurunan tanah di sekitarnya. Hasil investigasi dan analisis penyebab keretakan Gedung ESDM ini dilakukan oleh Kementerian PUPR dan tim Geologi Kementerian ESDM.
Meski demikian, saat ini pembangunan gedung BSI telah kembali dilanjutkan sejak Kamis (1/2/2024) lalu. PT PP mengatakan akan melakukan relokasi terhadap gedung Kementerian ESDM setelah pembuatan basement BSI selesai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, gedung Kementerian ESDM adalah bangunan heritage atau cagar budaya yang dilindungi. Gedung ini dikatakan sudah dibangun sejak masa kolonial Belanda dan renovasi terakhir dilakukan pada 2016. Melalui renovasi tersebut, gedung itu sekaligus diubah menjadi Near-Zero Energy Building.
Melansir dari situs Kementerian ESDM pada Jumat (2/2/2024), dalam renovasi ini, Gedung Heritage dipasang 441 panel surya dengan total kapasitas 86 kWp atau setara dengan 44,2% dari total kapasitas listrik terpasang pada 2016.
Sistem energi terbarukan tersebut mampu menghasilkan energi 70.080 kWh/tahun dan menghasilkan penghematan energi hingga US$ 7.008 per tahunnya.
Pemasangan panel surya ini sebagai bentuk komitmen Kementerian ESDM dalam membangun sistem energi terbarukan. Pada 2020 lalu, Kementerian ESDM menargetkan gedung ini bisa menjadi percontohan Bangunan Nett Zero Energy di tahun 2024.
Pembangunan sistem energi dengan panel surya di Gedung Heritage dan Gedung Chairul Saleh ini berhasil mendapatkan penghargaan dalam ajang ASEAN Energy Awards 2020, sebagai Gedung Hemat Energi se-ASEAN pada November 2020 di The 38th ASEAN Ministers on Energy Meeting di Da Nang, Vietnam.
"Gedung Heritage sebagai 1st runner-up pada kategori Small & Medium Green Building, sementara Gedung Chairul Saleh sebagai 2nd runner-up untuk kategori Small & Medium Energy Management in Building," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi, dikutip dari situs Kementerian ESDM, Jumat (2/2/2024).
Manajemen penghematan energi di Gedung Heritage dan Gedung Chairul Saleh ini juga memanfaatkan pencahayaan alami, menyediakan bukaan ventilasi di sekeliling bangunan, dan juga dikelilingi dengan 28 jenis pohon.
Pepohonan tersebut ditujukan melindungi bangunan dari sinar matahari langsung dan mengurangi pencemaran udara. Lalu pada 2018 dan 2019 ada program Green Operation & Maintenance yang mengedukasi karyawan dan aktivis penghemat energi cara mengoperasikan dan memelihara kedua gedung Kementerian ESDM.
(abr/abr)