Harga tanah semakin lama semakin tinggi. Salah satunya terjadi di Jakarta yang kini rata-rata harga tanah per meter persegi (m2) tembus Rp 15,6 juta.
Hal ini dilaporkan dalam Marketbeat Greater Jakarta Landed Residential H2 2023 yang dikeluarkan oleh Cushman & Wakefield, dikutip Kamis (1/2/2024).
Sementara itu, rata-rata harga tanah di Tangerang mencapai Rp 15 juta/m2, disusul oleh harga rata-rata tanah di Bekasi yaitu Rp 10,7 juta/m2 dan di Bogor-Depok Rp 8,2 juta/m2. Dengan demikian, harga rata-rata di Jabodetabek sekitar Rp 12,4 juta/m2 atau meningkat 1,6% year-on-year.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Naiknya harga tanah tersebut bukan tanpa alasan. Dari laporan itu disebutkan adanya berbagai kemajuan infrastruktur transportasi dinilai berdampak pada kenaikan harga tanah di sekitar koridor yang terdampak.
Adapun, inflasi yang mempengaruhi biaya konstruksi dan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan di Jabodetabek, termasuk proyek MRT, LRT, dan perluasan jalan tol akan berdampak pada harga tanah. Hal itu juga akan berpengaruh pada harga jual rata-rata rumah yang semakin tinggi pada 2024.
Terkait harga rumah yang meningkat, pengembang diharapkan tetap aktif meluncurkan produk baru sebagai respons terhadap permintaan yang terus berlanjut. Meskipun pasar optimis dan pemerintah menawarkan berbagai insentif untuk meningkatkan permintaan, pengembang akan terus menawarkan berbagai strategi promosi untuk mendorong penjualan.
(abr/zlf)