Pengembangan sebuah proyek properti membutuhkan perencanaan, timing untuk tahapan pengerjaan yang tepat, hingga kekuatan modal.
Semuanya bermuara pada serah terima atau handover unit produk dan bukan sekadar serah terima tapi harus sesuai dengan yang dijanjikan, baik kualitas produk maupun waktunya.
Karena itu menjadi sangat penting melihat portofolio sebagai rekam jejak bisnis kalangan pengembang. Produk yang bisa diserahterimakan dengan baik akan menjadi bukti dan portofolio untuk menunjukkan kesuksesan pengembangan sehingga konsumen mempercayai saat dikembangkan produk berikutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aspek tersebut juga menjadi perhatian kalangan pengembang seperti salah satunya Synthesis Development yang berdiri sejak 1990-an.
Proyek hunian yang pernah ditangani di antaranya PlazaSemanggi, portofolio pengembangannya terus bertambah mulai dari Casablanca Mansion, The Lavande, Bali Nusa Dua Hotel & Resort, Festival City Link Bandung, hingga proyek Superblok Kalibata City.
"Dari berbagai proyek itu saat ini sudah banyak yang berpindah tangan tapi kami tetap mengenang sebagai peninggalan yang berarti dan kami terus berlanjut mengembangkan proyek lain. Misalnya, Bassura City tahun 2012 sebanyak sembilan tower (6.750 unit), pusat perbelanjaan 37 ribu m2, dan hingga saat ini terpelihara dengan baik," ujar Recurring Asset Officer Synthesis Development, Fianty R. Gosal kepada detikcom.
Superblok Bassura City dibangun di atas lahan seluas 6 ha dan saat pandemi lalu pusat perbelanjaannya vakum selama dua tahun.
Namun, dengan berbagai strategi saat ini occupancy rate sudah kembali normal mencapai di atas 90 persen. Proyek ini menjadi portofolio penting Synthesis Development karena merupakan superblok pertama yang hadir di wilayah Jakarta Timur.
Terus bergerak, Synthesis Development kembali mengembangkan proyek vertikal yaitu Samara Suites. Berlokasi di koridor bisnis utama Jakarta, Gatot Subroto, Apartemen Samara Suites memiliki ketinggian 36 lantai dengan kapasitas 292 unit dan saat ini sebagiannya dikelola oleh Citadines Service Apartment.
"Hunian vertikal Bassura City dan Samara Suites menjadi ciri khas kami membangun hunian vertikal untuk memenuhi kebutuhan hunian di pusat kota yang mengutamakan kedekatan dengan tempat kerja ataupun bisnis. Kami juga fokus pada kebutuhan pasar dengan menyediakan landed house di pinggiran kota dengan aksesibilitas yang baik," imbuhnya.
Untuk rumah tapak Synthesis Development menghadirkan De Oaze dan Urbana Place. Tahun 2019 dilanjutkan dengan mengembangkan Syntesis Homes di Ciputan, Tangerang Selatan. Sebanyak 320 unit rumah sudah terbangun dan saat ini penjualannya telah mencapai 90 persen dan telah menjadi market leader di area Ciputat.
Chief Operating Officer Synthesis Development Aldo Daniel menambahkan, sukses dengan proyek vertikal, Synthesis terus memperkuat hunian rumah tapak untuk membangun reputasi dengan fokus pada perencanaan, kualitas produk unggul, dan pelayanan yang bisa memberikan solusi pada konsumen.
"Dari Synthesis Homes kami terus bergerak dengan menghadirkan Synthesis Huis yang saat ini progres pembangunannya telah mencapai 78 persen dan sembilan unit telah diserahterimakan. Kami menghadirkan Klatser Baltic dengan empat tipe yang merupakan tipe lebih besar," katanya.
Minat masyarakat yang tinggi akan hunian landed house membuat Synthesis Development terus menghadirkan produk sesuai kebutuhan pasar.
Dekat dengan Synthesis Homes, Synthesis Development menghadirkan Aksara Homes yang menyasar harga Rp 1 miliaran dan bisa dicicil mulai Rp6 jutaan per bulan sehingga cocok untuk kalangan milenial.
Pada tahun ini Synthesis Development akan meluncurkan produk baru perumahan di daerah Parung Panjang, Kabupaten Bogor, untuk menyasar affordable housing seharga mulai Rp 400 jutaan.
(dna/dna)