Peluang Indonesia menggenjot industri properti masih terbuka lebar. Apa lagi, angka backlog perumahan di Indonesia diperkirakan akan terus bertambah. Hal tersebut terakumulasi oleh tingginya angka kelahiran, besarnya demografi penduduk Indonesia dan kemungkinan penduduk yang tinggal di perkotaan yang akan mencapai 66,6% di tahun 2035.
Hal itu jadi bukti masih akan terus bertumbuhnya kebutuhan rumah sebagai tempat tinggal.
Namun, bicara penyediaan rumah tak melulu soal penyediaan saja. Faktor penyebarluasan informasi yang tepat sasaran tentang sebaran ketersediaan rumah dan populasi pencari rumah seringkali menjadi tantangan tersendiri dalam industri properti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Butuh terobosan dalam metode pemasaran produk properti agar bisa menjangkau pasar yang tepat. Di era digital dengan pemanfaatan teknologi yang masif serta tren penggunaan media sosial yang kian lekat dengan keseharian masyarakat rupanya jadi celah tersendiri yang bisa dimanfaatkan sektor ini.
Itu setidaknya diungkapkan oleh CEO Seactiv Willyando Denma. Pemanfaatan saluran media sosial dan platform digital yang tepat, dipandang bisa jadi terobosan yang bisa menjawab kesenjangan informasi kebutuhan dan ketersediaan rumah dengan pendekatan yang lebih ramah anak muda.
"Kami melihat bahwa upaya ini akan menjadi katalis pertumbuhan jangka panjang sektor properti nasional yang berbeda karena nantinya akan memberikan kepuasan tersendiri pada calon pembeli maupun calon penjual rumah bahwa rumah atau properti yang dipasarkan dapat direview secara audio visual dengan tambahan musik dan editing yang ciamik," ujar Willyando Denma.
Seactiv yang merupakan perusahaan agency digital berbasis teknologi itu dikatakan Willyando, berusaha menjawab tantangan kesenjangan informasi kebutuhan dan ketersediaan rumah dengan pendekatan yang lebih ramah anak muda, lewat lifehome.id. Platform online ini nantinya akan memberikan sebuah pelayanan kepada generasi milenial mengenai jual dan beli properti secara online dengan cakupan wilayah nasional.
Lifehome.id memberikan sebuah inovasi dalam membuat konten promosi jual-beli properti yang tidak hanya platform online lifehome.id melainkan juga mengandalkan sosial media Tiktok dan Instagram Lifehome untuk memberikan review properti yang kreatif dan bisa menarik banyak pengguna baru yang belum pernah mencoba e-commerce . Hal ini bertujuan untuk menjangkau lebih pengguna internet baru dengan kategori pencari properti di seluruh Indonesia setiap bulannya.
"Sebagai PropTech yang baru dan hadir di Indonesia, kami ingin turut serta menjadi pusat dari pembangunan ekosistem digital properti nasional, terutama sebagai solusi dalam memfasilitasi sektor properti dalam adopsi teknologi untuk agent - agent properti milenial bahwa media sosial seperti Tiktok dan Instagram juga bisa sebagai modal awal untuk menjadi agent properti yang akan memberikan dampak perekonomian yang positif, mandiri, dan berkembang bagi agent properti milenial itu sendiri," beber dia.
(dna/dna)