Selama tiga bulan pertama pada tahun 2024, Hong Kong dikabarkan akan berhenti menjual tanah perumahan atau komersial untuk sementara waktu dengan alasan pasar lesu dan tingkat permintaan mengalami kekosongan yang tinggi.
Dikutip dari Reuters, Kamis (18/1/2024), menurut para analis untuk pertama kalinya pemerintah Hong Kong tidak akan meluncurkan situs properti dalam penjualan triwulan dikarenakan permintaan melemah pada salah satu pasar properti termahal di dunia.
Keputusan ini diambil setelah pemerintah menjual sebidang tanah residensial di pedesaan kepada satu-satunya penawar yang mendapatkan harga lebih rendah dibanding prakiraan bulan lalu serta pada tahun 2023 enam lelang tanah perumahan dan komersial yang gagal merupakan rekor terbesar dalam sejarah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut data resmi, harga rumah pribadi pada bulan November mengalami penurunan terendah selama tujuh bulan berturut-turut sejak Februari 2017. Peneliti memperkirakan bahwa harga ini akan turun terus hingga paruh pertama tahun 2024, dikarenakan lemahnya sentimen pembelian selama kondisi suku bunga sedang dalam keadaan lebih tinggi.
Menteri Pembangunan, Bernadette Linn menyatakan pada konferensi pers bahwa sentimen pasar dalam tender lahan sedang dalam keadaan lesu sehingga mengacu pada tahun keuangan berakhir di bulan Maret, pemerintah tidak akan secara terpisah menjual lahan perumahan apa pun pada kuartal keempat.
"Fakta bahwa sentimen pasar dalam tender lahan agak lesu akhir-akhir ini, pemerintah tidak akan secara terpisah menjual lahan perumahan apa pun pada kuartal keempat," ucapnya.
Bernadette juga menambahkan bahwa pasokan lahan untuk pembangunan apartemen sangat dekat dengan target pemerintah, yakni dari berbagai sumber untuk anggaran tahunan sudah mampu menyediakan kapasitas pembangunan apartemen hingga 11.530 apartemen hampir mendekati target sebesar 12.900.
Sedangkan untuk lahan komersial, pemerintah perlu mempertimbangkan permintaan saat ini yang mengalami tingkat kekosongan dan lemahnya minat terhadap lahan.
"Kami melihat beberapa bangunan komersial raksasa akan menyelesaikan konstruksinya dalam beberapa tahun ke depan, yang artinya pasokan akan meningkat," tambahnya.
Konsultan real estate CBRE juga menyatakan bahwa pada tahun 2023 kekosongan kantor kelas A di pusat keuangan meningkat ke level tertinggi sepanjang masa yakni sebesar 16,4%. Ini menyebabkan adanya penurunan sewa sebesar 6% selama setahun penuh.
Selain itu, nilai total kesepakatan investasi properti komersial juga tercatat sebagai penurunan terendah selama 15 tahun. Transaksi ini berkurang mencapai setengahnya dari nilai HK$ 77 juta menjadi HK$ 40 miliar atau setara dengan US$ 5,12 miliar (Rp 7,68 miliar). Hal ini terjadi karena tingginya biaya pembiayaan, ketidakpastian ekonomi, dan pinjaman yang enggan diberikan oleh bank.
Direktur eksekutif dari real estate CBRE Hong Kong, Jonathan Chau juga menyatakan penurunan suku bunga bisa menghasilkan pemulihan aliran kesepakatan pada tahun 2024 untuk pasar bisnis dan investasi.
"Antisipasi penurunan suku bunga kemungkinan akan meningkatkan sentimen pasar bisnis dan investasi dan menghasilkan pemulihan aliran kesepakatan pada tahun 2024," ucapnya.
(dna/dna)