Newark, New Jersey, Amerika Serikat memiliki cara unik untuk mengurangi jumlah tunawisma atau gelandangan di sana. Wali Kota Newark, Ras Baraka membuat cluster rumah untuk gelandangan yang terbuat dari kontainer.
Program tersebut adalah Hope Village II yang menjadi bagian dari The Path Home, sebuah inisiatif yang dilakukan oleh Baraka bersama kantor layanan tunawisma di Newark untuk mengakhiri keberadaan gelandangan dalam waktu 3 tahun.
Di Hope Village II ini terdapat 4 cluster rumah kontainer untuk 20 penghuni. Masing-masing rumah terdapat kamar mandi, dapur, dan Wi-Fi. Selain itu, 20 penghuni Hope Village II juga akan memiliki akses terhadap layanan sosial untuk membantu mengatasi kecanduan narkoba, penempatan kerja, dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Untuk menjaga rasa aman, di perumahan tersebut akan ada petugas keamanan bersenjata selama 24/7 dan memiliki akses ke kamera pengawas yang memantau bagian depan dan belakang lokasi.
"Tunawisma adalah akibat dari keretakan dalam sistem kita yang sudah ada jauh sebelum zaman kita - keretakan yang semakin melebar dan semakin dalam seiring berjalannya waktu dan tidak ditangani," kata Wali Kota Ras Baraka, dikutip dari NBC, Kamis (11/1/2024).
"Masyarakat di Newark, di kota-kota seperti kami, terbebani dengan gagasan atau beban untuk mengatasi masalah nasional di wilayah setempat," sambungnya.
Baraka menuturkan, layanan sosial Hope Village II akan memudahkan warganya untuk bertransisi ke hunian permanen. Meskipun tidak ada batasan berapa lama warga bisa tinggal, Baraka akan membicarakan masa depan mereka setelah merasa nyaman.
"Setelah warga merasa nyaman dan menetap, kami mulai berbicara dengan mereka tentang masa depan mereka dan tidak memaksakan hal tersebut kepada mereka," katanya.
Setelah meluncurkan The Path Home pada 2022, Kota Newark melaporkan jumlah gelandangan yang tidak punya tempat tinggal mengalami penurunan sebesar 57,6% pada tahun pertama. Baraka pun yakin, kota ini akan mencapai tujuannya untuk mengakhiri keberadaan gelandangan pada 2025. Selain itu, setelah bertahun-tahun bertahan di jalanan, para tunawisma akan diberikan kesempatan untuk hidup sederhana di komunitas baru ini.
"Pepohonan, Wi-Fi, layanan sosial," ujar Baraka.
"Semua hal ini membantu orang merasa menjadi manusia lagi," paparnya.
Sebagai informasi, sebelum ada Hope Village II sudah ada Hope Village I yang dibuka pada 2021. Di Hope Village I menampung 24 mantan gelandangan yang kebanyakan dari mereka mencari perlindungan di sekitar Stasiun Newark Penn.
Sementara itu, untuk Hope Village III masih belum ditentukan lokasinya. Nantinya, Hope Village III akan dirancang oleh mahasiswa arsitektur dari New Jersey Institute of Technology.
(abr/zlf)