.webp)
Air keran yang digunakan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara nantinya akan memiliki kualitas air minum, jadi air yang keluar bisa langsung diminum. Agar hal itu dapat terjadi, Otorita IKN (OIKN) menggunakan sejumlah teknologi canggih.
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN Mohammed Ali Berawi mengatakan, untuk mengontrol pengelolaan air dengan kualitas yang aman untuk diminum digunakan SCADA atau Supervisor Control and Data Acquisition yang memungkinkan pengontrolan jarak jauh.
"Nah begini, kalau teknologi untuk air, kami ini sudah punya sebuah kajian teknisnya. Outputnya kan pengin (kualitas) air minum, jadi mulai dari Bendungan Sepaku Semoi sampai Sepaku Intake kemudian masuk ke IPALnya, instalasi pengolahan airnya, kemudian masuk ke jaringan pipa air minum, masuk ke reservoir wilayah KIPP, kemudian masuk ke jaringan air minum ke gedung-gedung, nah ini semua akan dilakukan melalui pemanfaatan teknologi smart water management. Jadi kalau smart water management ini misalnya kita sudah menggunakan sistem SCADA untuk pengelolaan air minum," tuturnya dalam media briefing yang dilakukan secara daring, ditulis Sabtu (30/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, untuk menjaga kualitas dan kuantitas air, pihaknya menggunakan teknologi smart water quality monitoring. Lalu, untuk mengontrol kebutuhan air di IKN akan digunakan teknologi smart water metering.
"Jadi teknologi-teknologi itu membantu, ada teknologi yang sensornya dia tahu punya kualitas airnya, zat-zat yang terdapat di dalam air. Ini memanfaatkan teknologi sehingga membantu memudahkan kita melakukan pengelolaan air minum. Nah ini ke depan sifatnya begitu," pungkasnya.
Sebagai informasi, Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Danis H. Sumadilaga mengungkapkan, sumber air untuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara berasal dari Bendungan Sepaku Semoi dan intake dari Sungai Sepaku. Nantinya, air yang mengalir dari sumber tersebut memiliki kualitas air minum, sehingga bisa langsung diminum.
"Dari intake Sepaku sedang menyiapkan instalasi penyediaan air bersih kemudian memasang pipa sepanjang 17 km untuk menjamin kesediaan air minum. Intakenya air baku, kita proses dengan instalasi pengolahan air (water treatment plant) mungkin dengan kualitas bisa langsung diminum," tuturnya di Kementerian PUPR, Selasa (8/8/2023).
"Ini kalau ditotal dari intake sama dari Bendungan Sepaku Semoi itu sekitar 5.000 liter per detik. Nanti setiap orang di IKN akan mendapatkan air sekitar 150 liter per orang per hari, kita hitung asumsinya," tambahnya.
Ia menuturkan, air tersebut bisa aman diminum karena diolah dalam instalasi pengolahan air terlebih dahulu. Lalu, pipa untuk menyalurkan airnya juga memiliki kualitas food grade sehingga aman untuk dikonsumsi.
"Ini kan airnya harus diproses dengan instalasi pengolahan air, terus dipompa dikirim ke IKN. Pipanya itu ada lapisan di dalamnya, namanya (lapisan) food grade. Jadi air yang lewat situ dijamin tidak akan terkontaminasi oleh pipa. Karena pipa itu dilapisi bahasa sederhananya dilapisi beton, lapisan semen, yang menjamin kualitas airnya," paparnya.
Untuk pendistribusiannya ditargetkan dilakukan pada Juni atau Juli 2024 mendatang.
"Insyaallah bulan Juni-Juli itu sudah terdistribusi air langsung minum," kata Danis di Kantor PUPR, Jakarta Selatan, Jumat (27/10/2023).
"Juni-Juli itu mungkin tidak seluruhnya (dialirkan) tapi itu sudah kita tes, kita commissioning kalau itu berfungsi. Jadi masa, nggak ada air di gedung, ada lah," tambahnya.
(abr/zlf)
