Baru-baru ini di media sosial Instagram ramai soal biaya sewa hunian di sekitar Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang tembus Rp 55 juta per tahun. Melihat hal tersebut, pengamat properti menilai hal ini karena adanya spekulasi.
Seperti yang diketahui, saat ini pemerintah terus menggenjot pembangunan IKN untuk memindahkan Ibu Kota Indonesia dari Jakarta ke IKN Nusantara. Ditargetkan, pada Agustus nanti sudah bisa dilakukan upacara HUT RI di sana oleh jajaran pemerintah. Berbagai bangunan juga ditargetkan selesai dibangun pada Juni-Juli 2024 untuk menunjang kehidupan di IKN nantinya.
Terkait harga kos-kosan yang tembus Rp 55 juta per tahun, menurut Associate Director Research & Consultancy Services PT Leads Property Indonesia, Martin Hutapea hal itu terjadi karena pemilik bangunan menilai permintaan sewa hunian akan meningkat sembari dibangunnya IKN. Apalagi, diperkirakan akan banyak orang dari Jakarta yang terbang ke IKN untuk bekerja dan tinggal di sana dalam beberapa tahun ke depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya di IKN itu nggak boleh langsung dibilang pasti nantinya mahal, itu sebenarnya spekulasi. Kenapa? Karena benchmarknya itu harusnya Balikpapan. Di Balikpapan itu kan (sewa kos) palingan cuma Rp 1-2 juta per bulan, berarti idealnya juga seperti Balikpapan paling mentok atau mungkin di tengah-tengah seperti Rp 1,5 juta atau kalau mau agak sedikit elit ya Rp 2 juta mentok," katanya ketika dihubungi detikProperti, Rabu (27/12/2023).
"Tapi kalau mereka sudah ada yang Rp 3 juta atau 4 juta per bulan ekuivalen karena mereka spekulasi, mereka itu yang pemilik-pemilik dormitory mereka menganggap bahwa 'tahun depan nih atau 2-3 tahun lagi banyak orang-orang Jakarta masuk ke Penajam, pasti akan butuh sewa kos-kosan' ya dimahalin langsung," tambahnya.
Menurut Martin, menaikkan harga sewa memang hal yang lumrah dilakukan, apalagi jika ada banyak penduduk baru. Akan tetapi, sebaiknya harga sewa yang dipatok mengikuti harga daerah sekitar.
"Itu naluri bisnis sih, wajar, cuman menurut saya itu sih spekulasi karena patokannya kan Balikpapan yang sudah mature kotanya yang semuanya sudah ada aja itu mentok-mentok Rp 2 juta per bulan. Kalau pasarannya Rp 1-2 juta per bulan, itu idealnya Rp 12-24 juta per 12 bulan," paparnya.
Dari postingan yang dilihat detikProperti di Instagram, harga sewa rumah atau kos-kosan di sekitar IKN bervariasi, mulai dari Rp 1-5 juta per bulan. Namun, fasilitas yang didapat sangatlah berbeda antara rumah dengan biaya sewa yang rendah dan yang tinggi.
Martin menilai, dengan uang sewa Rp 5 juta per bulan bisa dibilang cukup mahal. Jika dibandingkan dengan harga sewa Rp 5 juta di Jakarta, maka sudah bisa mendapat 1 unit apartemen studio.
"(Biaya sewa Rp 5 juta per bulan) Itu terlalu tinggi. Itu kalau di Jakarta dapat studio apartemen (harga) Rp 4-5 juta per bulan, kalau di Tangerang di BSD itu bisa dapat apartemen yang baru, Rp 5 juta per bulan itu dapat yang studio. Jadi terlalu tinggi sih kalau untuk di sana," ungkapnya.
Maka dari itu, menurutnya sebelum menentukan biaya sewa, sebaiknya pemilik rumah atau kos-kosan bisa melihat dulu dari segi pendapatan dan biaya hidup di sana.
Di sisi lain, menurut Pengamat dan Ahli Properti Steve Sudijanto, mahalnya harga sewa hunian di sekitar IKN itu terjadi karena beberapa hal. Pertama, karena unsur supply dan demand.
Kedua, karena permintaan volume ruangan kos-kosan yang sangat besar dan keterbatasan ketersediaan tempat kos-kosan yang mempunyai standard kos-kosan yang layak dengan kondisi baik maka terjadi kenaikan harga," tuturnya kepada detikProperti.
Ketiga, harga bahan bangunan yang cukup tinggi di sekitar wilayah IKN karena faktor biaya logistik dan transportasi.
Sementara itu, untuk harga kos-kosan yang dibanderol Rp 1-5 juta per bulan, menurutnya wajar-wajar saja asalkan dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti AC, kamar mandi dalam, dan keamanan 24 jam.
"Yang penting apakah pihak perusahaan yang menugaskan karyawan wajib memberikan fasilitas tunjangan sesuai dengan harga atau biaya di seputar IKN tersebut. Jadi kalau penugasan perusahaan atau instansi yang memberikan tugas kepada personal tersebut wajib memberikan tunjangan akomodasi lebih," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, media sosial Instagram ramai membahas soal biaya sewa kos-kosan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang cukup mahal bahkan bila dibandingkan dengan standar biaya sewa kos di Pulau Jawa, khususnya Jakarta. Biayanya beragam, mulai dari Rp 45-55 juta per tahun.
Dilihat detikProperti dari akun @viralbener, Rabu (27/12/2023), salah satu postingannya membahas soal biaya sewa kos-kosan per bulan hingga per tahun di kawasan IKN.
"Momen seorang bercerita biaya hidup saat di IKN ternyata lebih mahal dibanding Jakarta. Terlihat biaya kosannya mahal banget," tulis akun tersebut. Sebagai informasi, detikProperti sudah mendapatkan izin untuk mengutip postingan tersebut.
Dalam foto postingan tersebut, terlihat harga kos-kosan berkisar mulai dari Rp 45-55 juta per tahun. Ada juga yang biaya sewanya per bulan, mulai dari Rp 1-5 juta per bulan.
Fasilitas yang didapatkan juga berbeda tergantung dari biaya sewanya. Misalnya pada rumah yang biaya sewanya Rp 1 juta/bulan, terlihat bangunannya terbuat dari kayu, baik pada bagian lantai dan dindingnya. Ada juga salah satu bagian yang ditutup dengan seng.
Lalu, ada juga yang harga sewanya Rp 2,5 juta berupa rumah yang atapnya menggunakan rangka kayu dan genteng dari seng. Rumah itu tidak ada plafonnya. Di dalam rumah itu juga sudah ada kamar mandi dalam, dapur, dan ruang tamu. Rumah itu berukuran 4x6 atau 24 m2.
(abr/dna)