Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan menerapkan konsep livable city. Salah satu ciri livable city adalah orang-orang bisa mencapai tujuan hanya dengan berjalan kaki saja.
Kurator IKN Ridwan Kamil menyebutkan IKN harus dibangun dengan kelas dunia. Ciri-cirinya, harus terbaik dalam semua hal. Pembangunan IKN, ciri terbaiknya dibagi menjadi 3, yaitu green city, smart city, dan inovasi arsitektur.
Menurutnya, yang dimaksud dengan green city adalah ada banyak pepohonan, gedung-gedung dibangun dengan ramah lingkungan atau green building, serta memakai kendaraan listrik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, untuk smart city berupa smart digital. Nantinya, gedung-gedung kantor tidak seperti gedung kantor pada umumnya. Selain itu juga akan dilengkapi dengan WiFi.
"Lebih kayak (gedung) Google, jadi banyak flexible space," katanya dalam acara Strategi Keberlanjutan: Visi IKN dan Transformasi Jakarta di Media Center Indonesia Maju, Jumat (22/12/2023).
Selanjutnya yaitu inovasi arsitektur. Menurut pria yang akrab disapa Kang Emil ini, arsitektur bangunan di IKN tidak boleh kalah dengan kota-kota lainnya, misalnya Dubai.
"Semua itu dalam bungkus livable. Saya bilang ke Pak Jokowi, 'pak kita harus memastikan kota ini livable' 'apa cirinya Pak Ridwan?' Cirinya orang jalan kaki. Kalau ada kota yang didesain dari nol tidak ada jalan kaki, kita gagal. Kenapa? Ciri kota yang baik, warganya jalan kaki," jelasnya.
"Naik mobil, naik sepeda, naik motor, naik bus itu kalau sudah tidak bisa jalan kaki. Selama masih bisa jalan kaki itu kota terbaik dari sisi kemanusiaan," sambungnya.
Ia beranggapan, jangan sampai pembangunan kota baru ini tidak ramah pejalan kaki, bangunan tidak 'hijau', bahkan tidak menjadi smart city. Sebab, hal tersebut bisa 'melukai' harga diri bangsa.
"Itulah janji IKN kepada bangsa ini, menjadikan IKN sebagai kota terbaik dunia," tuturnya.
(abr/dna)