.webp)
Masih ingat dengan Country Garden, pengembang properti China yang terancam bangkrut karena tak bisa bayar utang? Ada kabar baru dari perusahaan tersebut.
Kini, perusahaan memutuskan untuk memangkas gaji 4 petingginya demi mendukung keuangan perusahaan. Gaji mereka dipangkas 67% sampai 96%. Gaji dua orang petingginya bahkan dipukul rata menjadi 120 ribu yuan atau sekitar Rp 256 juta per tahun (kurs: Rp 2.141/yuan).
Dikutip dari Caixin Global, Rabu (13/12/2023), pemangkasan gaji itu juga termasuk dialami oleh Chairwoman Yang Huiyan yang merupakan anak dari pendiri perusahaan Yang Guoqiang. Yang Huiyan harus rela gajinya dipangkas dari 370 ribu yuan (Rp 792 juta) menjadi 120 ribu yuan (Rp 256 juta) per tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara petinggi perusahaan lain yaitu Presiden Direktur Mo Bin gajinya dipangkas menjadi 120 ribu yuan dari sebelumnya 3 juta yuan Rp 6,4 miliar), Direktur Eksekutif Yang Ziying dipangkas dari 2 juta (Rp 4,2 miliar) dan non Direktur Eksekutif Chen Chong kini mendapat 120 ribu yuan dari sebelumnya 370 ribu yuan.
Yang Huiyan adalah putri pendiri Country Garden, Yang Guoqiang. Yang Ziying dan Chen juga merupakan anggota keluarga Yang Guoqiang.
"Keluarga saya pasti akan berusaha semaksimal mungkin dalam mendukung perusahaan," kata Yang Huiyan saat konferensi internal. Otoritas terkait telah melakukan analisis sensitivitas dan menemukan bahwa Country Garden tidak akan mengalami kebangkrutan dalam dekade mendatang, katanya.
Anggota keluarga Yang, yang merupakan pemegang saham utama Country Garden, sejauh ini telah memberikan dana senilai sekitar HKD41 miliar (US$ 5,25 miliar) kepada perusahaan melalui pinjaman, peningkatan kepemilikan saham, pembelian obligasi, dan distribusi saham. Keluarga tidak pernah mengurangi kepemilikan sahamnya di perusahaan tersebut.
Country Garden mengalami krisis likuiditas pada kuartal ketiga dan kemudian meluncurkan restrukturisasi utang dalam dan luar negeri. Sebagian besar utang dalam negeri perusahaan telah diperpanjang selama tiga tahun, dan upaya terkait restrukturisasi utang luar negeri sedang berlangsung. Country Garden telah mengurangi belanja administratifnya hampir 60 persen sejak tahun 2021 dalam upaya mengatasi krisis likuiditas.
Dilaporkan sebelumnya, Country Garden US$ 194 miliar atau setara dengan Rp 2.910 triliun.
(zlf/zlf)
