Tekanan harga properti terus meningkat pada sejumlah besar unit di Amerika Serikat. Salah satunya pasar perumahan yang mengalami peningkatan adalah kota California, di mana ini mengakibatkan penduduk banyak yang tertunda membeli rumah bahkan sudah dalam usia mapan.

Dikutip dari San Francisco Chronicle, Selasa (28/11/2023), kota California memiliki status sebagai salah satu pasar perumahan termahal di Amerika Serikat. Menurut laporan UC Berkeley Terner Center for Housing Inovation, pada tahun 2021 sekitar hampir 60% orang Amerika memiliki rumah tetapi di California pemilik rumah kurang dari 45% penduduk, yang artinya turun dari setengah pada tahun 2000.

Dengan menggunakan data dari Biro Sensus, terdapat pengukuran usia prevalensi yang memiliki rumah atau usia mayoritas penduduk di setiap negara bagian. Pada tahun 2021, rata-rata usia prevalensi di California adalah 49 tahun. Data ini merupakan yang tertinggi diantara bagian lain dan perbandingannya 17 tahun lebih tinggi dibanding usia biasanya pada tahun 1980 dan 2000.

California menjadi angka prevalensi tertinggi pada usia tertua dan jaraknya dari rata-rata nasional telah meluas secara signifikan dari waktu ke waktu, di mana pada sebagian besar daerah lain, lebih dari separuh penduduk sudah memiliki rumah pada pertengahan usia 30-an atau lebih muda.

Perbedaan tersebut disebabkan karena harga rumah di California mengalami kenaikan yang besar-besaran dan melampaui pendapatan sebagian besar penduduk. Hanya sekitar 38% penduduk yang berusia 35 dan 45 tahun yang mampu membeli rumah, dibanding secara keseluruhan yang mampu sekitar 56% penduduk kelompok usia.

Peneliti banyak yang mengasumsikan bahwa seseorang mampu beli rumah jika pendapatan bersihnya setidaknya 40% dari harga rata-rata rumah. Estimasi ini bisa diperkirakan jika harga rumah California berada di tingkat yang sama dengan negara bagian lainnya, ini membuat tingkat usia kepemilikan rumah mengalami setengah penurunan.

Di kalangan rumah tangga berkulit hitam dan Hispanik juga memiliki tingkat kepemilikan rumah yang sangat rendah. Pada tahun 1980, sekitar 49% separuh penduduk dari kulit hitam dan 52% dari Hispanik di California adalah pemilik rumah yang berusia antara 35 dan 45 tahun, sedangkan tingkat kepemilikan rumah kulit putih hampir 70%.

Namun pada tahun 2021, angka tersebut masing-masing menurun drastis menjadi 23% orang kulit hitam, 30% Hispanik, dan 47% orang kulit putih. Artinya, akibat dari kenaikan harga rumah ini juga mempengaruhi jumlah kepemilikan rumah berdasarkan ras dan etnis.

Tidak hanya permasalahan jumlah penduduk yang kepemilikan menurun, bahkan untuk penduduk yang sudah memiliki rumah pun memiliki kesulitan dalam melunasi agunannya. Pada tahun 2021, pelunasan agunan hanya sekitar 26% pemilik rumah yang berusia 60 - 75 tahun, dibanding hampir 42% secara nasional.

Kesulitan lainnya terdapat pada penghambatan pembangunan perumahan yang disebabkan karena undang-undang zonasi Amerika Serikat yang disahkan pada tahun 1960-1970 an, bahkan ketika populasi negara terus bertambah.