Pembangunan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara terus dilakukan. Terbaru, pembangunan Istana Presiden di IKN capai 32,9%.
"Istana (Presiden) itu sekitar 32,9%, hampir 33%. Istana ya, beda dengan kantor presiden," kata Kepala Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis H. Sumadilaga, di Kantor PUPR, Jumat (26/10/2023).
"Nah ini masih 32% ini masih civil works, masih pekerjaan beton dan sebagainya nanti setelah itu baru mechanical electrical. Misalnya kayak Kantor Presiden nih sudah 49% karena sudah mulai pasang bilah-bilah sayap, itu arsitekturnya. Jadi progresnya sudah cukup besar. Terakhir Pak Presiden ke sana sudah 38%, sekarang sudah 49%," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, untuk progres pembangunan Kantor Presiden sudah 49,2% dan Gedung Sekretariat Presiden sudah 27,26%. Sementara itu, untuk pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri (RTJM) sudah 34,15%.
"(Pembangunan RTJM) ini agak terlambat sedikit nih, ini terlambat sedikit. (Terlambatnya) supply aja biasanya, supply material, misalnya terlambat atau apa," tuturnya.
Di sisi lain, untuk pembangunan rumah susun untuk ASN-Polri masih sekitar 1-2%. Adapun, saat ini masih melakukan land clearing.
Secara keseluruhan, pembangunan IKN batch 1 sudah 52,9%, sementara untuk batch 2 sudah 1,1%. Sebagai informasi, pembangunan IKN Batch 1 terdiri dari 40 paket fisik yang terkontrak dari 2020- Maret 2023. Sementara itu, pembangunan IKN Batch 2 merupakan paket terkontrak dan sedang persiapan/proses lelang sesudah Maret 2023. Saat ini ada 42 paket di pembangunan IKN Batch 2.
(abr/dna)