Pernah nggak sih kamu melihat ada lalat 'menempel' di urinoir yang ada pada kamar mandi khusus laki-laki?
Sebelum menjawab penasaran kalian tentang alasan keberadaan lalat di urinoir itu, detikProperti mau mengajak detikers untuk memahami dulu kelakuan cowok di toilet.
Berbeda dengan para cewek yang duduk rapih saat buang air kecil, cowok seringkali buang air kecil dalam posisi berdiri. Urinoir cowok pun didesain untuk digunakan dalam posisi berdiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kondisi terburu-buru, urin yang dikeluarkan seringkali menyiprat ke luar kloset atau urinoir.
Dikutip dari NPR, Rabu (18/10/2023), bermula di Belanda, muncul sebuah solusi unik untuk mencegah urin menyiprat ke luar urinoir. Caranya adalah dengan menggunakan lalat.
Herannya, keberadaan lalat di urinoir bisa mengubah perilaku manusia, setidaknya perilaku para cowok saat buang air kecil.
Secara kasat mata, mungkin kamu mengira lalat itu sungguhan dan letaknya berada di atas saluran urinoir yang menyimpang ke kiri. Sehingga saat buang air kecil, pria memiliki naluri untuk membidik sesuatu yang terlihat seperti akan hanyut.
Meskipun terdengar konyol tetapi siapa sangka bahwa ini adalah salah satu cara meminimalisir cipratan urin dan bau di toilet dan memberikan perubahan, yakni tingkat tumpahan bisa turun sekitar 80%.
Gambar lalat ini pertama kali mulai terjadi di Bandara Schiphol, oleh Aad Keiboom bersama dengan rekannya. Perubahan ini sedikit demi sedikit menghasilkan penghematan besar dalam biaya pemeliharaan toilet.
Awalnya pada tahun 1960an ini dimulai oleh petugas pemeliharaan Belanda dan pernah bertugas di tentara Belanda, Jos Van Bedoff, yang memperhatikan bahwa seseorang telah menaruh titik-titik merah kecil di urinoir barak dan secara dramatis mengurangi "aliran yang salah arah".
Lalu ia usulkan kepada direksi bandara untuk membuat titik ini diubah menjadi lalat, alasan ini untuk mempengaruhi perilaku manusia.
Walaupun terdengar konyol, menurutnya, pria memiliki naluri ingin membidik hewan yang bisa mereka lumpuhkan. Karena pria sering kali kurang teliti ketika membidik ke dalam toilet, ini bisa memberikan dampak buruk di rumah atau ruang publik karena kecerobohan yang seperti itu bisa membuat lingkungan kotor.
Perancang urinoir telah terobsesi selama beberapa dekade untuk mencari cara meminimalisir cipratan yang memungkinkan alas lantai menjadi bau entah karena memantul dari cekungan urinoir atau bahkan memang tidak sampai ke saluran urinoir tersebut. Pada percobaan menggambar lalat di urinoir, akhirnya ada solusi bahwa ini dapat memberikan perbedaan perihal toilet dalam keadaan tetap higienis secara meningkat.
Mengapa memilih lalat dan bukan hewan lainnya?
Sederhananya, jika kita melihat sesuatu yang tidak kita suka, pasti ini bisa bekerja dengan baik. Pemilihan lalat adalah salah satu hal yang menarik dan memunculkan gambaran di benak kita pertama kali secara sadar atau tidak bahwa lalat adalah sesuatu yang tidak sehat. Tetapi sebenarnya ini juga bisa dilakukan dengan gambar lain, asalkan mampu untuk menunjukkan bahwa itu adalah hal yang tidak disukai oleh seseorang.
(dna/dna)