Jual-beli dengan sistem barter mungkin terdengar sangat kuno. Namun, percaya nggak, kalau sebuah rumah ternyata bisa dibarter dengan jepit rambut?
Demi Skipper, seorang pengusaha muda asal San Francisco, berhasil membuktikan hal tersebut. Melalui proyeknya yang bernama 'Trade Me Project', ia berhasil menukarkan jepit rambut miliknya dengan sebuah rumah.
Skipper mengaku terinspirasi dari kisah Kyle MacDonald yang berhasil membeli rumah dengan penjepit kertas pada tahun 2006. Pada saat itu, MacDonald hanya membutuhkan 14 kali transaksi dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Kisahnya viral setelah ia bagikan melalui TEDx Talks pada tahun 2015 silam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sangat tertarik untuk melihat apakah mungkin untuk melakukan jual-beli dengan cara kita sendiri. Bagi saya, ini adalah tentang sebuah perjalanan," kata Skipper kepada Treehugger, dikutip detikcom pada Senin (25/9/2023).
Memulai proyek pada tahun 2021, Skipper menetapkan sejumlah aturan. Ia tidak boleh mengeluarkan uang sepeser pun, kecuali biaya pengiriman. Selain itu, ia juga tidak boleh melakukan jual-beli tersebut dengan orang yang ia kenal.
Dalam penjelasannya, ia mengatakan sangat terbantu dengan keberadaan media sosial. Berbekal lebih dari lima juta pengikut di TikTok, proyeknya berhasil menarik perhatian publik dengan cepat.
"Kyle tidak memiliki akses ke banyak media sosial seperti yang kita miliki saat ini. Dia sama sekali tidak memiliki lima juta pengikut di TikTok dan mengatakan bahwa dia hanya memanfaatkan buku telepon untuk menjangkau calon pembeli," kata Skipper.
"Meskipun dia memiliki iklim ekonomi yang berbeda, saya rasa orang-orang jauh lebih bersedia untuk berdagang dan mendaur ulang produk daripada sebelumnya," lanjutnya.
Kerja kerasnya membuahkan hasil. Ia berhasil mendapatkan sebuah rumah dengan dua kamar tidur di Kota Clarksville, Tennessee, sekitar 52 menit perjalanan mobil dari kota Nashville. Untuk mendapatkan rumah tersebut, ia membutuhkan 28 transaksi dalam kurun waktu 19 bulan.
"Saya menyadari betapa sulitnya sistem ini. Butuh waktu berhari-hari dan berbulan-bulan untuk menemukan beberapa transaksi. Terkadang, saya harus menghubungi ribuan orang untuk menemukan satu orang yang tertarik," ungkap Skipper.
Dari pengalamannya tersebut, Skipper mengatakan bahwa setiap orang menghargai barang dengan sangat berbeda. Beberapa orang bahkan rela memberikan sesuatu yang mereka miliki untuk mendapatkan sesuatu yang tidak mereka miliki.
"Kadang-kadang ini bukan tentang nilai uang," katanya.
Buat detikers yang punya permasalahan seputar rumah, tanah atau properti lain, tim detikProperti bisa bantu cari solusinya. Kirim pertanyaan kamu vie email ke redaksi@detikproperti.com dengan subject 'Tanya detikProperti', nanti pertanyaan akan dijawab oleh pakar.
(dna/dna)