Data dari Statistik Perumahan dan Permukiman 2022 Badan Statistik Nasional (BPS) mencatat sebanyak 7,82% atau sekitar 8 dari 100 rumah tangga di Indonesia memiliki rumah/bangunan tempat tinggal lain selain yang ditempati pada saat ini. Adapun, persentase di perkotaan jauh lebih tinggi yaitu 9,83% dibanding di pedesaan sebanyak 5,09%.
Alasan memiliki rumah lebih dari satu pun beragam. Sebanyak 40,96% rumah lainnya dihuni oleh keluarga atau famili lain tanpa membayar, 26,53% dibiarkan kosong, 21,75% dikontrakan/disewakan, 13,70% dijadikan tempat usaha oleh ART, dan 1,68% untuk penggunaan lainnya.
Sebagai informasi, untuk rumah yang dikontrakan atau disewa antara daerah perkotaan dengan pedesaan memiliki gap yang cukup jauh. Di daerah perkotaan, sebanyak 26,54% rumah lain yang dimiliki penghuni rumah disewakan sementara di daerah pedesaan 9,15% rumah disewakan.
Perbedaan yang cukup jauh ini terjadi karena lengkapnya fasilitas hidup dan taraf perekonomian di perkotaan sehingga memicu para pendatang atau migran untuk datang ke perkotaan. Dengan adanya deman atau permintaan yang tinggi, usaha penyewaan rumah di perkotaan pun meningkat karena menguntungkan.
Hal tersebut didukung dengan data dari publikasi Profil Migran Hasil Susenas tahun 2021 yang menyebutkan bahwa peluang rumah tangga migran untuk menempati rumah kontrak/sewa empat kali lebih tinggi dibandingkan rumah tangga nonmigran (Badan Pusat Statistik, 2022c).
Bahkan, dari publikasi ini juga ditemukan ada 20,33% atau 2 dari 10 rumah tangga di Indonesia berencana untuk membeli atau membangun rumah/bangunan tempat tinggal sendiri lagi. Sebanyak 81,61% ingin membangun rumah sendiri, 24,80 ingin membeli tunai, 9,82% ingin membeli dengan angsuran KPR, dan 2,57% ingin membeli angsuran non-KPR.
Dari rumah tangga yang memiliki rencana untuk membeli atau membangun rumah/bangunan tempat tinggal sendiri ataupun membangun lagi, persentasenya meningkat seiring dengan meningkatnya status ekonomi rumah tangga.
Disamping itu, jika dilihat dari kelompok umur KRT (kepala rumah tangga), pola data menunjukkan persentase rumah tangga yang berencana untuk membeli atau membangun rumah/bangunan tempat tinggal sendiri (lagi) lebih tinggi pada rumah tangga dengan kelompok umur KRT yang semakin muda. Sekitar 3 dari 10 rumah tangga dengan KRT yang berumur kurang dari 30 tahun berencana membeli atau membangun rumah/bangunan tempat tinggal sendiri (lagi). Sementara untuk kelompok umur 30-59 tahun sebanyak 22,69% dan umur lebih dari 60 tahun sebanyak 10,29% berencana membeli atau membangun rumah/bangunan tempat tinggal sendiri (lagi).
Buat detikers yang punya permasalahan seputar rumah, tanah atau properti lain, tim detikProperti bisa bantu cari solusinya. Kirim pertanyaan kamu vie email ke redaksi@detikproperti.com dengan subject 'Tanya detikProperti', nanti pertanyaan akan dijawab oleh pakar.
(zlf/zlf)