Kasus pembakaran sampah di Kabupaten Tangerang yang asapnya mengganggu warga sebuah cluster di Swan City masih belum usai. Beberapa waktu lalu warga mengeluhkan kondisi perumahan yang mereka tinggali dikepung asap pekat dari kebakaran itu.
Terbaru, api dari pembakaran sampah di kawasan yang sama merembet ke lahan warga hingga menimbulkan kebakaran.
Beberapa waktu lalu, asap dari pembakaran sampah menghiasi hari-hari warga Lavon, Swan City Kabupaten Tangerang. Bahkan warga mengaku, kejadian itu sudah berlangsung selama 4 bulan terakhir hingga banyak warga termasuk balita terserang penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum usai kasus itu, kini muncul rekaman video asap hitam pekat membumbung tinggi di sekitar perumahan yang sama Diduga, asap tersebut berasal dari hasil pembakaran sampah yang merembet ke lapak warga setempat sehingga menimbulkan kebakaran.
detikProperti menerima rekaman video dari salah satu seorang warga di sana. Dalam rekaman itu, lokasi titik kebakaran berada di dekat makam kampung sumur, Desa Wanakerta, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang. Lokasinya, tak jauh dari perumahan Lavon.
Alex, pemilik lapak yang kena imbas dari pembakaran sampah mengaku, kebakaran ini terjadi sekitar pukul 13.30 WIB, ketika ia sedang makan siang.
"Itu lapak dari pembakaran liar sana, ngerambat sampai ke lapak saya, dari ujung sana sekitar 50 meter dari lapak saya," akunya dalam video yang diterima detikcom, dikutip Jumat (1/9/2023).
Adapun, saat ini api telah berhasil dipadamkan melalui bantuan dari dari 2 mobil pemadam kebakaran dan 2 kendaraan dari perumahan Lavon untuk membantu menyemprotkan air.
Dari video tersebut, memang tampak sebuah lahan yang cukup luas sudah berwarna abu-abu kehitaman imbas kebakaran. Bahkan, masih ada sisa-sisa asap yang masih mengepul di udara.
Akibat dari pembakaran sampah ini, asap hitam tampak membumbung tinggi memasuki perumahan Lavon, Swan City, Tangerang. Adrian, salah satu warga perumahan Lavon mengatakan, pembakaran sampah itu hanya dari satu titik saja, namun cakupannya sangat luas.
"Bisa 1 hektar kayaknya, luas bakarannya," katanya kepada detikcom, Jumat (1/9/2023).
Dari keterangan Adrian, pihak berwajib pun sudah meluncur ke lokasi untuk mencari pelaku. Adapun, kini titik pembakaran sudah berhasil dipadamkan oleh pemadam kebakaran.
"Sudah (lapor polisi dan pihak berwenang), langsung ada tindakan puji Tuhan," ujarnya.
Asap tebal di sekitar perumahan Lavon tak kunjung hilang
Beberapa hari yang lalu, Wulan Wu, warga perumahan Lavon di Swan City membagikan pengalamannya melihat asap yang membumbung tinggi di sekitar perumahannya melalui Instagram. Pada unggahan pada pukul 09.20 WIB nampak asap pembakaran yang berasal dari pinggir jalan. Asapnya juga tampak tak hanya dari satu titik saja.
"Terpantau masih terjadi lagi di sekitar Lavon 2," tulis Wulan Wu pada unggahan story di Instagramnya, dikutip Rabu (29/8/2023). detikProperti sudah mendapatkan izin untuk mengutip unggahan tersebut.
Di sisi lain, Adrian, suami dari Wulan Wu, sempat mengatakan bahwa adanya asap di perumahan yang ia tempati sudah terjadi selama 4 bulan lamanya. Keadaan kala itu cukup buruk, bahkan asapnya sampai masuk ke dalam rumah.
"Jadi empat bulan yang lalu tuh asap makin lama makin tebal, nah terus ada satu kali kejadiannya mirip kayak yang kemarin, malah lebih parah kata saya. Jadi asap tuh tebal sampai bener-bener nggak bisa lihat, ke tetangga aja nggak bisa lihat, udah kayak asap yang buat ngusir nyamuk itu lho (fogging), bahkan sampai masuk ke rumah," ujarnya ketika dihubungi detikcom belum lama ini.
Diduga, asap tersebut berasal dari pembakaran sampah. Terkadang, ia bisa mencium bau sangit ketika keluar rumah saking tebalnya asap. Biasanya, pembakaran ini dilakukan pada sekitar pukul 22.00 atau 23.00 WIB. Namun, setelah ada teguran, justru pembakarannya dilakukan pada pukul 02.00 atau 03.00 WIB.
"Awalnya biasanya jam 10-11 malam, nah sekarang geser ke jam 2-3 pagi. Jadi mereka hindari teguran, bakarnya kebalik jadi jam 2-3 pagi, malah lebih parah. Sampai sekarang masih ada (pembakaran), tapi intensitasnya nggak sama kayak dulu," ungkapnya.
Adrian menduga, ada beberapa titik pembakaran sampah. Sebab, ketika Adrian, salah satu warga perumahan yang terdampak asap tebal, pergi keluar area perumahan pun menemukan asap yang tebal juga.
"Dari rumah saya mau ke Pasar 8 itu jarak tempuhnya sekitar 7 km itu tuh full asap, dari rumah saya sampai ke sana itu ada asap. Jadi di Pasar 8 itu kadang lebih tebal (asapnya) di pasar 8, jadi jarak 7 km masih asap semua. Jadi saya bingung," kata Adrian.
"Saya sempat lihat pakai drone kan, titik bakarnya nggak cuma satu. Jadi kayak dibakar serentak, bareng-bareng gitu. Salah satu yang paling parah (asapnya) kebetulan di cluster saya," akunya.
Bahkan, akibat dari hal tersebut, banyak balita di perumahan tersebut yang terkena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Beberapa di antaranya bahkan sampai harus dirawat di rumah sakit.
"Saya ada di grup cluster kan, itu setiap hari menginfokan anaknya Si A, Si B, Si C, kebanyakan anak kecil, balita, itu kena serangan ISPA, terus ada beberapa yang harus sampai rawat inap ke rumah sakit," tuturnya.
Adrian mengaku sudah melaporkan hal ini ke pihak berwenang. Pada kejadian 4 bulan lalu, memang ada mediasi antara pihak developer, kecamatan, serta dinas kesehatan setempat dengan yang diduga pembakar sampah.
Kala itu, kata Adrian, sudah ada peringatan keras untuk dilarang melakukan pembakaran. Akan tetapi, para pembakar tersebut hanya menghentikan kegiatan itu sekitar sebulan saja.
"Mereka cuma berhenti nggak lama lah, cuma satu bulan yang berhenti nggak bakar (menimbulkan) asap tebal. Setelah satu bulan mulai lagi mereka, makin lama makin tebal makin tebal, terus kejadian lagi yang ramai kemarin,
Karena tak kunjung hilang, warga pun melapor kembali ke pihak berwenang terkait keberadaan asap itu. Namun, meski sudah sempat ditindak, masih saja ada yang 'bandel' dengan melakukan pembakaran sampah hingga saat ini.
(zlf/zlf)