Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara masih terus dilakukan. Kabar terbaru, ada delapan perusahaan dipastikan mulai pembangunan berbagai fasilitas di IKN sebelum kuartal-IV 2023.

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi untuk IKN, Agung Wicaksono mengatakan ada 8 perusahaan yang siap membangun IKN sebelum kuartal-IV 2023. Namun, ia tidak menyebutkan secara rinci perusahaan mana yang akan melakukan grounbreaking atau mulai pembangunan.

"8 sekarang (perusahaan yang pasti berinvestasi IKN), prosesnya sekarang sedang mulai berjalan, konsorsium dalam negeri," ujarnya kepada wartawan usai acara Peluang Kolaborasi di Ibu Kota Negara, Selasa (15/8/2023).

Di sisi lain, dalam paparan yang disampaikan oleh Agung Wicaksono dalam acara Peluang Kolaborasi di Ibu Kota Nusantara sebelumnya, ada 7 investor yang ditargetkan untuk mulai groundbreaking atau mulai pembangunan di IKN sebelum akhir tahun ini atau sebelum memasuki kuartal-IV 2023.

"Targetnya kita harapkan bisa groundbreaking itu sebelum kuartal atau di kuartal terakhir tahun ini tuh sudah groundbreaking. Karena pesan Pak Presiden adalah negara sudah masuk ke IKN, pembangunan sudah jalan, beliau ingin swasta juga masuk ke IKN di tahun itu juga, tahun 2024," ujarnya di Hotel Pullman Central Park, Jakarta Barat, Selasa (15/8/2023).

Ketujuh investor tersebut akan membangun beberapa fasilitas di IKN, di antaranya:
1. Pakuwon Group: fasilitas hiburan & olahraga (mixed use)
2. RS. Hermina: fasilitas kesehatan
3. Jakarta Internasional School: fasilitas pendidikan
4. Ciputra Group: kawasan hunian, mixed use & township
5. PT PP (Persero): fasilitas kantor bersama BUMN *bersifat penugasan BUMN
6. Jambuluwuk Hotel & Resorts: fasilitas hunian hotel
7. Vasanta Innopark: fasilitas hunian hotel

Agung menyebutkan, ketujuh perusahaan tersebut telah 90% sepakat untuk berinvestasi di IKN. Meski demikian, ia tak menyebutkan berapa nilai investasi yang ditanamkan. Sebab, tergantung dari luas lahan, bangunan, dan teknologi yang digunakan.

"Ini kalau luas lahannya tentu bermacam-macam, tergantung peruntukkan. Namun kita bisa katakan ada investor yang sudah siap untuk bangun sampai dengan Rp 8-10 triliun, dari luas tanah. Itu salah satu. Itu belum dia bangun dari fasilitsnya," ujarnya.

Selain itu, saat ini sudah ada sekitar 260 Letter of Interest (LOI) atau perusahaan yang berminat untuk investasi di IKN. Hal ini tentunya bertambah dari yang sebelumnya disebutkan pada 3 Agustus 2023 ada sekitar 250 LOI.

"Cukup banyak ya, lebih dari 250 Letter of intent (LOI) jumlah negaranya (yang berinvestasi) bergerak, terakhir saya lihat kira-kira 17 negara mungkin sekarang sudah 19 ya. Komunikasi aktif ya dengan semua yang benar-benar masuk non disclosure agreement," kata Kepala Otorita IKN Bambang Susantono kepada wartawan di Taman Ismail Marzuki, dikutip dari detikFinance, Selasa (15/8/2023).

Bambang menjelaskan pihaknya sudah memberikan data terkait IKN bagi mereka para investor yang telah menyampaikan LOI-nya untuk melakukan possibility Studies atau perencanaan bisnis.

"Jadi setelah mereka letter of intent atau menyatakan keinginan atau interestnya biasanya kita lalu bertukar data, kita berikan data khusus untuk yang mereka minati, dari situ mereka nanti akan melakukan possibility studies atau rencana bisnis," tambahnya.

Bambang mengatakan, sebagian besar investor ini berasal dari Singapura, Korea Selatan, negara-negara Uni Eropa, Amerika Serikat, Jepang, dan China.

"Minat (investasi) banyak sekali di berbagai area yang paling banyak mungkin di area energy renewable-sumber energi, teknologi untuk smart city misalnya begitu ya, terus beberapa untuk real estate development, kira-kira yang paling besar gitu," jelas Bambang.

Jokowi Cek Calon Komplek Menteri di IKN

Jokowi Cek Calon Komplek Menteri di IKN