Sugianto Kusuma didapuk menjadi memimpin konsorsium Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di IKN Nusantara. Pria yang akrab disapa Aguan ini merupakan pendiri Agung Sedayu Group, salah satu pengembang properti terbesar di Indonesia.
Bicara soal Agung Sedayu, nama perusahaan ini bisa dibilang sebagai raksasa properti di tanah air. Proyek propertinya di Indonesia tersebar di mana-mana dengan skala besar.
Mengutip situs resmi perusahaan, Senin (14/8/2023), Aguan diketahui pertama kali membangun Agung Sedayu Group (ASG) dari sebuah perusahaan kontraktor rumah pertokoan sederhana yang didirikan pada tahun 1971.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan ini mengkhususkan diri pada pengembangan properti sebagai solusi bisnis dan one-stop-living, dengan menyajikan kenyamanan yang ideal sekaligus kemudahan gaya hidup modern.
"Portofolio pengembangan kami tersebar di beberapa daerah prestisius di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang terdiri dari township, superblok, apartment, office tower, mall, industrial estate, hotel, dan lain sebagainya," tulis penjelasan dalam situs resmi tersebut.
Sejarah Perusahaan
Dalam situs resminya disebutkan Agung Sedayu Group (ASG) berawal dari sebuah perusahaan kontraktor rumah pertokoan sederhana yang didirikan pada tahun 1971.
Dalam kurun waktu 10 tahun pertama, perusahaan ini mulai dikenal pasar melalui perbincangan dari mulut ke mulut. ASG kemudian berkembang pesat berkat kerja keras seluruh karyawan sehingga mampu mengembangkan jangkauan pelanggan dan memperluas mitra usaha.
Semenjak 1991, ASG berhasil menunjukan jati dirinya sebagai perusahaan properti papan atas melalui kesuksesannya membangun Harco Mangga Dua, yang merupakan Mal Elektronik terintegrasi pertama di Indonesia.
Kesuksesan tersebut segera diikuti dengan kesuksesan lainnya dengan pengembangan beberapa kawasan residensial dan komersial berskala besar, seperti Taman Palem seluas 200 hektar dan beberapa apartemen gedung tinggi.
Dengan orientasi kualitas terbaik dan efisiensi proses bisnis, dipadu dengan perhatian penuh pada manajemen risiko, ASG berhasil terhindar dari krisis keuangan Asia.
Tidak seperti perusahaan pengembang lainnya, di masa krisis ASG justru mampu mempertahankan posisinya sebagai yang terdepan.
Ini terwujud melalui ketekunan, kerja keras, dan pembiayaan internal. Di tengah fenomena banyaknya perusahaan pengembang yang gulung tikar pasca krisis, Agung Sedayu Group justru semakin mengokohkan posisinya dan mampu memenuhi derasnya tuntutan pasar terhadap kebutuhan ruang komersial dan hunian.
Semenjak itu ASG semakin gencar menggarap proyek-proyek baru, termasuk proyek revolusioner Kelapa Gading Square, kawasan dengan konsep one-stop-living yang dikenal sebagai salah satu hunian elit Jakarta.
(dna/zlf)