Real Estate Indonesia (REI) merupakan satu dari 3 asosiasi pengembang dengan kontribusi penyediaan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) paling besar di tanah air.
Dengan perannya tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaruh harapan besar agar REI bisa tetap memberikan kontribusi besar dalam memuluskan prgram pemerintah tersebut.
Ia pun mengingatkan agar REI bisa menjaga kualitas bangunan yang disediakan di program sejuta rumah (PSR). Aspek lingkungan menjadi aspek yang paling disorot Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya juga minta pada REI untuk terus memperkuat kolaborasi pemerintah, bantu pemerintah dengan menyiapkan rumah kecil untuk PSR. Dampak lingkungan diperhatikan, jangan sampai area sumurnya kering, daerahnya banjir, sampahnya (tempat) juga tolong disiapkan di kawasan perumahan," tegas Jokowi.
Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), hingga semester pertama tahun 2023 ini capaian PSR tercatat sudah mencapai 480.438 unit yang terdiri dari 420.645 unit rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan 59.793 unit rumah non MBR.
Guna mensukseskan program tersebut, pemerintah juga meminta peran aktif pemerintah daerah serta para pemangku kepentingan bidang perumahan seperti kementerian/ lembaga, pengembang perumahan, perbankan, sektor swasta serta masyarakat dalam pembangunan hunian yang memenuhi syarat-syarat rumah sehat dan layak huni.
Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) didorong lebih aktif dalam proses pendataan pembangunan rumah di daerah.
Dari data Direktorat RUK, capaian rumah MBR berasal dari kegiatan yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR 201.846 unit, Kementerian/ Lembaga lainnya 5.711 unit, pemerintah daerah 16.688 unit. Selain itu juga ada pengembang non FLPP 183.207 unit, CSR perumahan 776 unit dan masyarakat 12.417 unit.
(dna/dna)