Seorang Pria di Lancashire, Inggris, membangun tempat glamping atau glamping pod di halaman rumahnya agar anak-anaknya memiliki kesibukan saat lockdown COVID-19 pada 2020 lalu. Siapa sangka, glamping pod-nya kini menjadi bisnis yang menghasilkan cuan!
Pada awal lockdown, Derry Green mengajak anak-anaknya untuk camping atau berkemah di halaman rumahnya. Camping memang menyenangkan, namun ketika bangun di pagi hari dengan rumput yang basah membuat mereka tak nyaman.
Oleh karena itu, ia mulai membuat dek untuk tempatnya camping. Hari berganti minggu, Green dan anak-anaknya masih terus mengerjakan proyek kecilnya itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya terus membangun sedikit lebih banyak setiap hari bersama mereka, mengajari mereka berbagai hal dan menunjukkan kepada mereka cara melakukan berbagai hal. Dan pada akhir lockdown pertama, saya telah menciptakan apa yang sekarang saya ketahui sebagai glamping pod," kata Green dikutip dari Business Insider, Selasa (1/8/2023).
Proyeknya tersebut ternyata viral di dunia maya dan mulai banyak orang yang ingin menginap di glamping pod-nya itu. Walaupun agak bingung dengan reaksi yang diterima oleh publik, Green akhirnya mendaftarkan glamping pod-nya ke Airbnb dan langsung full booked hingga sebulan ke depan.
Setelah glamping pod-nya itu dibuka pada Juni 2020, Green mendaftarkan izin untuk membuat tempat glamping yang lebih baik lagi di lahan miliknya seluas 4 hektar di samping rumahnya. Izin itu ia dapatkan pada Maret 2021. Kini, ia telah memiliki 9 unit glamping pod dan masih membangun lebih banyak lagi.
![]() |
Untuk membuat 1 unit glamping pod dibutuhkan waktu 3 bulan. Green bisa saja membuatnya lebih cepat dengan bantuan pegawai, namun ia tetap mengerjakannya sendiri dengan bantuan anak-anaknya. Meski demikian, ia memiliki 14 staf untuk membantunya menjalankan bisnis glamping alias glamorous camping, yang bernama The Secret Garden Glamping.
"Sampai dua (glamping pod) yang terakhir, itu semua hanya saya sendiri," katanya. "Tetapi hal-hal telah meningkat dengan bisnis sekarang, tidak hanya di sisi bangunan, tetapi juga dalam menjalankan situs, mengelola media sosial, dan mengelola hubungan pelanggan," kata Green.
Rata-rata, glamping pod itu dibangun dengan biaya 40.000-50.000 ribu poundsterling atau sekitar Rp 774,7 - 968,3 juta (kurs Rp 19.367). Sementara untuk membangun glamping pod pertama untuk anak-anaknya hanya butuh 6.000-7.700 poundsterling.
Glamping pod milik Green bisa dipesan melalui websitenya. Adapun, harga sewa per malamnya 195-285 poundsterling atau sekitar Rp 3,7-5,5 juta.
Glamping pod termurah adalah pod pertama yang pernah dibuat Green dan itu adalah yurt (sejenis tenda bundar portable) yang disebut "The Retreat", menurut situs The Secret Garden Glamping. Pod ini dapat menampung empat orang dan dilengkapi dengan hot tub atau bak untuk pemandian air panas dan sauna.
Glamping pod termahal untuk ditinggali adalah rumah pohon "The Tree Tops". Ini adalah glamping pod pertama di properti yang menampung enam tamu. Selain hot tub, kamar ini juga dilengkapi dengan perosotan dan meja biliar.
"Kami memiliki semacam daftar standar sekarang. Jadi mereka semua memiliki hot tub, mereka semua memiliki area bar, mereka semua memiliki area tempat duduk di luar ruangan," tutur Green.
Meskipun semua glamping pod didasarkan pada tema seperti program "Love Island", masing-masing memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh yang lainnya.
"Misalnya, salah satu yang baru saja kami buka bernama 'The Oasis' memiliki bioskop luar ruangan yang besar, sementara 'The Tree Tops' memiliki meja biliar luar ruangan," tambah Green.
Saat ini, semua glamping pod milik Green sudah hampir full booked sampai November, hanya menyisakan satu kamar saja. Bahkan untuk bulan Desember sudah semakin tipis kuotanya.
(zlf/zlf)