Kondisi ekonomi Inggris sedang terpuruk. Belum usai krisis keuangan yang dialami, harga rumah di Inggris pun anjlok parah bahkan dalam 14 tahun terakhir.
Dikutip dari Reuters, harga rumah di Inggris saat ini turun paling parah sejak 2009. Hal itu sebagai dampak dari naiknya suku bunga di pasar perumahan.
Dibandingkan dengan Juli tahun lalu, rata-rata harga rumah di Inggris anjlok 3,8% setelah bulan sebelumnya juga turun 3,5%. Sementara secara month to month, harga rumah di Inggris turun 0,2%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Survey tersebut sejalan dengan barometer lain di pasar perumahan yang mana sama-sama menunjukkan pelemahan. Semuanya disebabkan oleh kenaikan suku bunga yang telah mendorong tingkat KPR di atas 6% untuk pembeli rumah.
Kepala Ekonomi Nationwide, Robert Gardner mengatakan, pembeli pertama kali dengan deposit 20% akan mengalami pembayaran KPR dengan tarif saat ini mencapai 43% dari gaji. Naik 32% dari tahun lalu.
"Gambaran yang menantang ini membantu menjelaskan mengapa aktivitas pasar perumahan melemah dalam beberapa bulan terakhir," kata Gardner.
Bank of England tampaknya akan menaikkan suku bunga menjadi 5,25% dari 5% pada Kamis, menurut poling ekonomi yang dilakukan Reuters. Ini akan menjadi penanda biaya pinjaman tertinggi sejak 2008.
Data BoE pada hari Senin menunjukkan lonjakan mengejutkan dalam persetujuan KPR pada bulan Juni, meskipun sebagian besar ekonom berpikir bahwa penurunan di pasar perumahan akan terus berlanjut - dengan sebagian besar kenaikan suku bunga BoE sejak akhir 2021 belum memberi pengaruh pada perekonomian.
"Sementara aktivitas kemungkinan akan tetap tenang dalam waktu dekat, tingkat pertumbuhan pendapatan nominal yang sehat, bersama dengan harga rumah yang lebih rendah, akan membantu meningkatkan keterjangkauan perumahan dari waktu ke waktu - terutama jika tingkat hipotek moderat setelah suku bunga Bank mencapai puncaknya," kata Gardner.
(zlf/zlf)