Tantangan Proyek Pemukiman: Banyak Rumah Dibangun Andalkan AC

Tantangan Proyek Pemukiman: Banyak Rumah Dibangun Andalkan AC

Dana Aditiasari - detikProperti
Selasa, 25 Jul 2023 09:11 WIB
Ilustrasi AC
Ilustrasi AC Pendingin Ruangan
Jakarta - Pengembang terus berupaya menjawab kebutuhan konsumen dengan melakukan inovasi dan terobosan untuk menjawab kebutuhan konsumen dalam mencari hunian idaman mereka. Sayang, ada banyak pengembang yang melupakan hal penting dalam penyediaan pemukiman, salah satunya adalah hunian yang ramah lingkungan dan hemat energi.

Chairperson Green Building Council Indonesia (GBCI) Iwan Prijanto menyampaikan keritik keras tentang penyediaan hunian yang dibangun pengembang. Menurutnya, banyak bangunan yang dibangun pengembang kurang memperhatikan aspek lingkungan khsusunya sirkulasi udara.

Akibatnya, banyak hunian akhirnya terlalu mengandalkan pendingin ruangan atau air cooler (AC) untuk membuat area di dalam rumah tetap sejuk.

Tren bangunan baru yang tak ramah lingkungan itu, lanjut Iwan, seolah mengubur warisan budaya dalam hal pembangunan hunian.

"Rumah-rumah kita sejak zaman dulu itu rumah vernakular dan itu berlangsung hingga era kolonial. Ciri utama rumah itu selalu berdialog dengan iklim makanya banyak bukaan," tutur dia saat berbincang dengan detikcom, Selasa (25/7/2023).

"Konsep itu hilang akibat rumah yang dibangun developer yang supaya interior rumah adem menggunakan AC akhirnya dialog dengan iklim itu terputus," sambung dia.

Kondisi ini jelas memberikan kerugian tersendiri bagi penghuni rumah. Khususnya dalam hal penggunaan energi. Lantara sangat mengandalkan AC untuk menurunkan suhu ruangan, maka konsumsi listrik jadi tinggi dan membuat adanya tambahan biaya bulanan untuk kebutuhan pendingin udara tersebut.

Belum lagi dampak lingkungan lain yang lebih serius.

"Perubahan iklim semakin nyata, pemanasan global, hujan yang semakin ekstrem, suhu makin menyengat saat kemarau, kekeringan, longsor, banjir, itu semua adalah pemicu emisi gas rumah kaca akibat penggunaan energi fosil yang berlebihan," tegas dia.

Untuk itu, ia mendorong berbagai pihak untuk sama-sama berkontribusi dalam menciptakan hunian yang ramah lingkungan.

Dalam hal ini adalah pemerintah untuk menciptakan regulasi dalam pengembangan kawasan dan hunian, serta pengembang itu sendiri sebagai pelaku pembangunan kawasan pemukiman.

Pendekatan yang paling mungkin dilakukan adalah dengan menghadirkan bangunan hunian dengan desain rumah yang punya banyak bukaan.

"Makanya penting bagi semua pihak untuk menerapkan energy efficiency dengan penciptaan desain bangunan yang merespon alam seperti dulu," bebernya. (dna/zlf)


Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads