Pembangunan IKN Tetap Ngebut Selagi Anies vs Ganjar Beda Pendapat, Ini Buktinya

Jakarta - Panasnya ajang pencarian orang nomor 1 di Indonesia muali terasa meski gerlaran pesat demokrasi baru akan berlangsung pada 2024 mendatang. Obrolan hangat para bakal calon presiden juga mulai merambah ke topik ibu kota negara (IKN).

Topik mengenai mega proyek IKN ini kerap bergulir lantaran para bakal calon presiden seperti Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo berbeda pandangan ketika ditanyai pendapatnya apakah akan melanjutkan mega proyek ini atau tidak ketike mereka nanti terpilih.

Terlepas dari itu, rupanya di lokasi IKN di Kalimantan Timur, proses pembangunan terus berlanjut. Apa buktinya?

Rumah Menteri Sudah Berwujud

Foto: (istimewa/Kementerian PUPR)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan menyatakan bahwa progress pembangunan rumah menteri di IKN per tanggal 10 Juli 2023 sudah mencapai 16,8 persen.

Rencananya pembangunan sebanyak 36 RTJM yang dibangun di dua Kawasan yaitu 12 unit di persil 104 dan 24 unit di persil 105 IKN tersebut akan rampung pada tahun 2024 mendatang.

"Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR saat ini terus berupaya mempercepat proses pembangunan RTJM di IKN," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto di Jakarta, Jumat (21/7/2023).

Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Kalimantan I Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Hujurat menerangkan, pembangunan RTJM dengan total 36 unit yang terbagi di dua kawasan yaitu 12 unit di persil 104 dan 24 unit di persil 105. Proses pembangunan RTJM tersebut ditargetkan selesai pada tahun 2024 mendatang.

Hunian Pekerja Sudah Dihuni

Foto: Rusun Pekerja IKN (Istimewa/Kementerian PUPR)

Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) yang dibangun oleh Kementerian PUPR di IKN Nusantara bukan hanya sudah rampung, tapi juga sudah mulai dihuni.

Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Kalimantan II H Hujurat menerangkan, Kementerian PUPR telah melengkapi HPK dengan sejumlah fasilitas pendukung seperti mess hall, tempat ibadah, klinik kesehatan, kantor pengelola serta beberapa fasilitas penunjang lainnya.

Tujuan pembangunan HPK adalah agar para pekerja konstruksi tidak tinggal di bedeng-bedeng liar di kawasan pembangunan infrastruktur IKN.

"Harapan kami dengan adanya HPK ini tidak ada lagi bedeng-bedeng liar sehingga meningkatkan kualitas hidup para pekerja konstruksi," harapnya

Para pekerja konstruksi sudah mulai menempati HPK yang merupakan rumah susun sebanyak 22 tower dengan yang mampu menampung sekitar 14.740 orang pekerja. Pembangunan HPK dimulai sejak 29 Agustus 2022 hingga 20 Januari 2023 lalu dengan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan.

Bendungan Sepaku Hampir Rampung, Siap Pasok Air

Bendungan Sepaku Semoi di Penajam Paser Utara

Foto: Dok. Kementerian PUPR

Ketersediaan air juga jadi salah satu sorotan dalam pembangunan IKN Nusantara. Untuk itu, Kementerian PUPR terus berupaya mempercepat pembangunan Bendungan Sepaku yang bakal menjadi penopang utama penyediaan air bersih di IKN.

Saat ini, konstruksi fisik dinding bendungan sepaku sudah mencapai 93% dan pada akhir agustus mendatang bendungan sudah mulai bisa digenangi.

Bendungan seluas 280 ha itu bakal memiliki daya tampung 10,6 juta meter kubik air yang diharapkan bisa menyuplai kebutuhan air baku mencapai 2.500 liter/detik.

Perkembangan Lainnya

Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu (25/2/2023). Pembangunan KIPP IKN Nusantara mulai masif dikerjakan diantaranya pembangunan istana presiden, kantor presiden, kantor sekretariat presiden, dan kantor kementerian koordinator. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.

Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Infrastrutur dan bangunan penunjang lainnya juga terus menujukkan perkembangan. Di antaranya Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat sebesar 26,27 persen, Jalan Tol IKN Segment B sebesar 24,55 persen.

Sementara Gedung Istana Negara dan lapangan upacara sebesar 13,97 persen. Ada pula pembangunan proyek KIPP Tahap II yang mencapai 63,09 persen.