Bukan di Rumah, Ternyata Dulu Pilar Banyak Dipakai di Gedung Pemerintahan

Bukan di Rumah, Ternyata Dulu Pilar Banyak Dipakai di Gedung Pemerintahan

Sekar Aqillah Indraswari - detikProperti
Minggu, 21 Des 2025 07:01 WIB
Bukan di Rumah, Ternyata Dulu Pilar Banyak Dipakai di Gedung Pemerintahan
Ilustrasi pilar bangunan. Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Jakarta -

Jika melihat bangunan besar atau rumah mewah, beberapa di antaranya memakai tiang atau pilar. Ornamen ini seperti kaki-kaki yang menyangga bangunan tersebut.

Bukan hanya itu, pilar-pilar yang dibuat di fasad juga membuat rumah tampak megah, mewah, dan indah. Ternyata pemakaian pilar pada fasad rumah bukan suatu keharusan.

Pilar dibuat sebagai ornamen atau bagian dari desain arsitektur yang berfungsi untuk mempercantik bangunan. Saat ini banyak rumah yang memakai pilar, tetapi menurut Arsitek Denny Setiawan, pilar dahulunya hanya digunakan pada gedung pemerintahan, seperti gedung Mahkamah Agung, Istana Kepresidenan, dan tempat penting lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini terlihat pada desain United States Supreme Court Building di Amerika Serikat, Pantheon di Roma, hingga Istana Negara di Jakarta

ADVERTISEMENT

"Pada zamannya, sebenarnya tren bangunan-bangunan berpilar ini bukan untuk rumah. Kebanyakan kalau misalnya kamu liat Parthenon atau Pantheon di Yunani, kebanyakan (pilar) malah di bangunan-bangunan pemerintahan," kata Denny kepada detikProperti belum lama ini.

Denny mengatakan alasan bangunan-bangunan di Yunani banyak memakai pilar karena tempat-tempat tersebut melambangkan hakim agung mereka.

Saat ini, desain pilar sudah diserap dan diinovasikan ke dalam desain-desain bangunan komersial, pemerintahan, rumah sederhana hingga rumah kelas atas. Tujuannya pun berbeda dengan bangunan zaman dahulu. Banyak bangunan dibangun dengan pilar tujuannya untuk melambangkan kekayaan, kemegahan, dan kemakmuran pemiliknya.

"Tren klasik ini kemudian dianggap kebanyakan orang atau beberapa orang sebagai simbol dari sebuah kemakmuran atau kekayaan," jelasnya.

Tren desain dengan pilar ini, kata Denny, bukan hanya ditemukan di Indonesia, melainkan negara-negara di Eropa seperti Inggris dan Prancis telah memakai pilar sebagai simbol kesuksesan dan kekayaan pemiliknya.

Denny mengatakan di Prancis, ada kelompok masyarakat menengah ke atas yang disebut dengan kaum Borjuis. Rumah-rumah kaum ini banyak yang dibangun dengan pilar.

"Kalau misalnya kamu masih ingat kata 'kaum Borjuis', nah itu asal katanya dari suatu kaum di salah satu kota Perancis yang rumahnya kebanyakan kayak gitu, pilar-pilar gitu," ungkapnya.

Sementara itu, tren pilar masuk ke Indonesia ternyata terpengaruh dari rumah-rumah kaum borjuis ini. Bukan muncul dari masa penjajahan Belanda.

"Belanda itu sebenarnya nggak terlalu banyak ya bangunan-bangunan berpilar, tapi mungkin ada ya. Tapi memang informasi tentang bagaimana masyarakat Eropa misalnya hidup, cerita-cerita tentang kehidupan Borjuis itu masuk ke Indonesia dan menginspirasi beberapa orang-orang kaya di Indonesia untuk bikin rumah-rumah kayak gitu," ujarnya.

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini




(aqi/abr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads