Lift merupakan akomodasi berpindah yang umum ditemui di gedung-gedung tinggi. Lift jauh lebih efisien, cepat, dan praktis dibandingkan tangga manual atau eskalator.
Namun, secepat-cepatnya lift pasti membutuhkan waktu untuk naik ke atas dan turun lagi ke bawah. Hal ini yang kerap membuat penghuni gedung sebal karena terkadang lift terlalu lama bergerak. Oleh karena itu, saat ini muncul beberapa lift super cepat yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut.
Kira-kira detikers tahu nggak lift di gedung mana yang pergerakannya paling cepat di dunia?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika detikers menebak lift tersebut berada di gedung tertinggi di dunia, jawabannya meleset. Lokasi lift tercepat di dunia ada di gedung pencakar langit di China, yakni Shanghai Tower yang memiliki tinggi 632 meter.
Dilansir Arch Daily, lift di Shanghai Tower bisa bergerak dengan kecepatan sekitar 20,5 meter per detik. Dengan kecepatan ini, penghuni gedung dapat mencapai lantai 119 dalam 55 detik. Menurut laporan CNN, lift ini merupakan rancangan Mitsubishi Electric.
Terdapat 114 lift di dalam gedung tersebut dan semuanya berasal dari Mitsubishi Electric. Dalam situs resminya, Mitsubishi Electric mengklaim bahwa lift di Shanghai Tower bukan hanya cepat, melainkan bisa meredam kebisingan sehingga ketika bergerak tidak pengguna yang merasakan getaran hebat dan suara keras. Mereka menyatakan sistem lift tersebut menghasilkan daya regeneratif yang dapat menghemat energi.
Lift di Shanghai Tower Foto: via Mitsubishi Electric |
Interior lift dibuat modern mengikuti interior dari gedung. Lantainya terlihat dari marmer, lantainya tidak dibuat transparan, melainkan ada yang berbahan abu-abu metalik dan kecoklatan. Dinding paling belakang ada yang dipasang cermin. Di setiap sisi lift terdapat penyangga tangan untuk keamanan dan mempermudah pengguna disabilitas.
Di samping pintu terdapat layar kecil yang menunjukkan jumlah lantai yang sudah dilewati dan ilustrasi posisi pengguna di dalam gedung tersebut. Fasilitas lainnya di lift ini mirip dengan lift bangunan pada umumnya.
Sementara itu, Shanghai Tower merupakan gedung tertinggi ketiga di dunia menurut data resmi dari Council on Tall Buildings and Urban Habitat (CTBUH) dengan ketinggian mencapai 632 meter. Pembangunannya dilakukan oleh pemerintah Kota Shanghai dan diresmikan pada 2015.
Total terdapat 128 lantai di dalamnya dan dapat menampung hingga 16.000 orang. Gedung ini merupakan berkonsep mixed-use yang terdiri dari hotel, perkantoran, area komersial, hingga sky garden di bagian atas.
Bentuk Shanghai Tower juga unik, yakni spiral yang terdiri dari sembilan bangunan silinder yang ditumpuk. Sebanyak 127 lantai terbungkus oleh lapisan dalam fasad kaca. Bagian fasad yang silinder tersebut membentuk bulatan 120Β° ke atas. Fungsi bentuk ini untuk mengurangi efek angin pada bangunan hingga 24 persen.
Pihak kontraktor juga menggunakan baja struktural 25 persen lebih sedikit dibandingkan desain konvensional dengan ketinggian yang sama. Alasannya agar bangunan lebih ringan karena bangunan ini berdiri di atas tanah yang lunak. Selain itu, bangunan jadi lebih kokoh meskipun ada gempa sekalipun. Di dalamnya juga dipasang 980 tiang pondasi bangunan dengan kedalaman 85 m untuk memastikan menara ini tahan terhadap gempa berkekuatan 9 skala Richter.
Di antara lapisan dalam dan lapisan luar terdapat sembilan area dalam ruangan. Setiap zona berisi ruang publik bagi pengunjung. Sembilan zona tersebut memiliki pemandangan kota secara menyeluruh dengan fasilitas taman, kafe, dan area komersial.
(aqi/das)











































