Monumen Nasional atau biasa disebut Monas adalah salah satu landmark paling terkenal di Jakarta. Bangunannya yang besar dan menjulang tinggi menjadi pusat perhatian kota metropolitan itu, apalagi dengan bentuk seperti kobaran api berwarna emas di atasnya.
Bukan sembarang desain, arsitektur Monas menyimpan makna mendalam. Monas dibangun untuk mengenang perjuangan Indonesia untuk meraih kemerdekaan serta membangkitkan semangat patriotisme yang tak pernah padam, dikutip dari Badan Sertifikasi Kadin DKI Jakarta.
Dilansir dari buku Monumen Nasional Monumen Keagungan Perjuangan Bangsa Indonesia oleh Ekki Husein Katiti, Presiden Pertama RI Soekarno, pertama meresmikan pembangunan Monas pada 17 Agustus 1961. Monas baru diresmikan secara umum pada 12 Juli 1975, setelah hampir 14 tahun buat menyelesaikan tugu tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rancangan bangunan Monas digagas oleh arsitek kenamaan Indonesia, yakni Friedrich Silaban dan RM Soedarsono. Desain awal Monas dari Silaban belum memenuhi keinginan Soekarno sehingga ia harus merevisi kembali.
Soekarno menilai desain Monas itu terlalu besar sehingga memakan anggaran besar. Padahal keuangan Indonesia saat itu tidak kondusif.
Namun, Silaban menolak desain Monas diperkecil. Soekarno pun menunjuk RM Soedarsono untuk melanjutkan desain yang telah dibuat Silaban.
Salah satu desain yang menarik dari Monas adalah 'lidah api' menyala di bagian atas. Lidah api itu melambangkan tekad dan perjuangan bangsa Indonesia yang tak pernah padam.
![]() |
Lidah api ini terbuat dari perunggu seberat 14,5 ton dengan tinggi 14 meter dan diameter 6 meter. Lidah api tersebut terdiri dari 77 bagian yang disatukan. Menariknya, seluruh lidah api dilapisi lempengan emas dengan berat sekitar 38 kg.
Selain itu, Soedarsono berusaha mewujudkan permintaan Soekarno soal lingga dan yoni, serta memasukkan unsur 17, 8, dan 45 sesuai tanggal Proklamasi RI. Bentuk tugu Monas menjulang tinggi melambangkan lingga (alu/antan) dan pelataran cawan yang memiliki arti yoni (lumpang).
Alu dan lumpang adalah alat rumah tangga yang ada di hampir semua rumah warga. Keduanya merepresentasikan sebagai hal positif dan negatif, pria dan wanita, air dan api, siang dan malam, atau langit dan bumi sebagai lambang alam yang abadi.
Lalu, bangunan Monas memiliki ketinggian mencapai 132 meter. Sementara itu, tinggi pelataran cawan 17 meter dan tinggi ruang Museum Sejarah 8 meter. Lalu, luas pelataran cawan yang berbentuk bujur sangkar berukuran 45 x 45 m. Dengan ukuran tersebut, Soedarsono berhasil mewujudkan keinginan Soekarno tentang angka 17, 8, dan 45.
Dikutip dari Album Budaya Direktori Museum Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Monas bukan sekadar tugu tetapi isinya terdapat ruangan-ruangan beserta unsur sejarah. Berikut ini bagian-bagian Monas.
Bagian-bagian Pokok Tugu Monas
1. Ruang Museum
Ruang museum terletak 3 meter di bawah permukaan halaman Tugu Monas. Bahan marmer melapisi seluruh dinding, lantai, hingga tiang. Di dalamnya, terdapat 51 jendela peragaan (diorama) yang memperlihatkan kehidupan bangsa Indonesia saat masih memperjuangkan kemerdekaan, serta masa pembangunan Orde Baru.
2. Ruang Kemerdekaan
Ruang Kemerdekaan berbentuk amphitheater dan terletak di dalam Cawan Tugu Monas. Ada empat atribut kemerdekaan, yakni bendera Sang Saka Merah Putih, lambang negara Bhinneka Tunggal Ika, peta kepulauan negara, dan Pintu Gapura berisi naskah Proklamasi Kemerdekaan.
3. Relief Sejarah Indonesia
Kemudian, terdapat relief sejarah Indonesia yang berbentuk timbul dan mengelilingi monumen. Relief ini mengilustrasikan sejarah Indonesia saat penjajahan, perlawanan, sampai masa pembangunan Indonesia modern.
4. Pelataran Puncak
Pelataran puncak berada di ketinggian 115 meter dari halaman Tugu Monas. Terdapat lift kapasitas 11 orang.
Luas pelataran puncak 11x11 meter persegi dan bisa menampung 50 orang. Pengunjung dapat menggunakan teropong yang disediakan untuk melihat pemandangan Jakarta.
5. Lidah Api Kemerdekaan
Kemudian, ada bentuk lidah api di ketinggian 132 meter dari halaman Tugu Monas.
Itulah informasi seputar arsitektur Monas yang megah dan penuh makna. Tugu ikonik yang menjadi simbol perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/abr)